Keras Menohok! PKB Sindir Gerindra Lewat Pantun: Lu Enggak Jelas, Gue Lepas
- Twitter Partai Gerindra @Gerindra
Jakarta - Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) menyindir mitra koalisinya dalam Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR), yaitu Partai Gerindra melalui sebuah pantun.
Pantun tersebut dilontarkan langsung Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid. Kata Gus Jazil, sapaan akrabnya, jika Partai Gerindra tak kunjung bersikap jelas, maka akan dilepas PKB.
Mulanya, Jazilul mengatakan hubungan PKB dengan Gerindra terjalin karena cinta lokasi alias cinlok. Dari pertemuan tersebut, kedua partai langsung menandatangani satu kesepakatan.
"Kalau Gerindra baru-baru cinlok bahasa Indonesia-nya, kalau bahasa sekarang. Jadi, bertemu terus kita tanda tangan," kata Jazilul dikutip pada Rabu, 2 Agustus 2023.
Dia mengatakan kerja sama dengan Gerindra baru dimulai jelang akhir periode kedua pemerintahan Jokowi. Ia bilang kesepakatan koalisi itu dimulai saat Agustus 2022.
"Tapi yang jelas, dengan Gerindra baru ketika Gerindra bergabung di pemerintah Pak Jokowi periode akhir bersama PKB. Di Pilpres belum pernah sama sekali, tapi sejak Agustus kita sudah teken kontrak," lanjut Gus Jazil.
Dikatakan Gus Jazil, banyak para tokoh, ulama, yang bertanya-tanya mengapa belum ada deklarasi calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) koalisi PKB-Gerindra sampai saat ini.
Menurut dia, Gerindra merupakan partai baru yang belum memahami dan mengetahui cara menghadapi Pilpres.
"Makanya kader PKB, para ulama, para mungkin pengamat, 'ini kok enggak jadi-jadi ya (deklarasi capres cawapres)?'. Ya memang enggak tahu caranya. Belum tahu caranya, belum begitu paham caranya, sudah 11 bulan," ujarnya.
Meski belum ada deklarasi capres dan cawapres secara resmi, Jazilul menegaskan PKB merupakan partai yang setia, asalkan Gerindra juga bersikap serupa.
Jazilul lantas melempar pantun untuk sekedar memberikan peringatan kepada Gerindra. Ia menekankan, PKB akan lepas dari koalisi jika Gerindra tak kunjung memberikan sikap yang jelas.
"Di YouTube itu, lu 11 gua 12, lu enggak jelas, gua lepas," tutur Wakil Ketua MPR tersebut.