Lebih Humanis, Prabowo Capres Paling Populer di Kalangan Anak Muda
- istimewa
Jakarta - Calon Presiden (capres) Partai Gerindra Prabowo Subianto disebut sebagai capres yang paling popular di kalangan generasi muda. Hal itu lantaran sikap Prabowo yang jauh lebihi humanis dari sebelum-sebelumnya.
Pernyataan tersebut dipaparkan oleh Menteri Investasi Indonesia Bahlil Lahadalia. Bahlil mengatakan perubahan Prabowo yang lebih humanis sangat disukai oleh generasi Milenial dan Gen Z.
"Mungkin karena sekarang Pak Prabowo kan sudah berubah ya, dulu pidatonya agak sedikit kencang-kencang, sekarang pidatonya sudah humanis, sudah gaya-gaya anak muda, mungkin juga pengaruh ya," kata Bahlil ketika menjadi narasumber dalam rilis survei Indikator Politik Indonesia.
Menurut hasil survei Indikator Politik Indonesia periode 20-24 Juni 2023, Prabowo meraih hasil yang sangat tinggi di pendukung Gen Z dengan rentang usia di bawah 26 tahun. Prabowo berhasil menorehkan dukungan sebesar 40,5 persen.
Sedangkan, ada sekitar 37,1 persen dari kalangan Milenial yakni usia 27-42 tahun yang mendukung Prabowo di bursa capres 2024. Selain itu, Prabowo bahkan juga meraih hasil tertinggi di usia 59-79 tahun atau Generasi Baby Boomers dengan torehan suara sebanyak 41,3 persen.
Jumlah tersebut membuktikan eksistensi Prabowo di kalangan pemuda Indonesia meningkat sangat signifikan. Jabatannya sebagai Menteri Pertahanan (Menhan) juga mampu menambah tingkat popularitasnya sebagai capres 2024 mendatang.
"Prabowo cenderung konsisten tingkat popularitasnya di atas 90 persen," ujar Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi.
Tingkat kesukaan masyarakat terhadap Prabowo juga sangat tinggi yakni sebesar 87,4 persen dalam hasil survei tersebut. Artinya, masyarakat memilih Prabowo sebagai presiden karena tingkat popularitasnya dan kesukaannya terhadap sosok dan karakter Menteri Pertahana (Menhan) tersebut.
"Orang gak mungkin milih kalo gak dikenal, dan kalaupun dikenal tapi tingkat kedisukaannya sedikit itu juga tidak mempengaruhi efek elektoral," pungkas Burhanuddin.