Gibran Diprediksi Lempar Sinyal ke Prabowo, Begini Analisa Pakar

Gibran Rakabuming Raka saat belajar naik kuda dengan Prabowo Subianto.
Sumber :
  • istimewa.

Jakarta - Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka belum lama ini mengaku belum menjadi juru kampanye atau jurkam bakal calon presiden atau bacapres PDIP Ganjar Pranowo. Alasannya, karena saat ini belum tahapan kampanye Pemilu 2024.

Pakar politik dari Universitas Al Azhar Indonesia Ujang Komarudin menganalisa sikap Gibran itu untuk mengirim sinyal mendukung bacapres lainnya Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto di 2024.

Menurut dia, sinyal Gibran dukung Prabowo bisa dibaca dari rentetan peristiwa sejak Mei 2023. Saat itu, Gibran bertemu dengan relawan pendukungnya dan pendukung Jokowi di salah satu lokasi di Solo. Relawa pendukungnya saat itu menyatakan dukungan ke Prabowo. Lalu, Gibran dan Prabowo juga sempat satu mobil saat di Solo, beberapa hari lalu.

Bagi dia, arah dukungan Gibran kemungkinan akan mengikuti sikap politik ayahnya yang juga Presiden RI Jokowi.

"Saya lihat dalam perspektif orang Jawa ini sangat jelas dan sangat clear. Arah dukungan Gibran itu ikut arah dukungan Jokowi. Bisa saja, Gibran membantah dia bukan jurkam Ganjar karena ada indikasi atau sinyal arah dukungan Gibran kelihatannya ikut Jokowi, ingin ke Prabowo," kata Ujang, Kamis, 27 Juli 2023.

Bacapres Prabowo Subianto dan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka.

Photo :
  • istimewa

Menurut Ujang, dalam politik tak ada yang pasti. Bisa saja, sikap seseorang main dua kaki.

"Bisa saja seperti itu kita tidak tahu, apakah main dua kaki, di politik segalanya bisa terjadi," tutur Ujang.

Ujang menilai omongan Gibran yang bilang bukan jurkam Ganjar merupakan pernyataan jujur. Ia memperkirakan, proses penunjukan jurkam Ganjar di PDIP juga belum dilakukan secara resmi.

Dia mengatakan demikian karena jurkam itu mesti memiliki Surat Keputusan atau SK penunjukan.

"Jadi, apa yang dikatakan Gibran bisa jadi itu memang ucapan betul bahwa faktanya dia bukan jurkam Ganjar Pranowo. Karena jurkam itu ada SK (Surat Keputusan), penunjukan, peresmian," lanjut Ujang.

"Kalau itu belum ada, Gibran bisa katakan bahwa dia bukan jurkam Ganjar," tutur Ujang.

Pun, dia menambahkan, dalam konstruksi politik, Jokowi dan Gibran memang merupakan kader PDIP.

Tapi, menurut dia, secara rasional Jokowi bisa lebih memilih mendukung Prabowo. Alasanya, demi 'keamanan' dirinya pasca tak menjabat sebagai presiden.

"Tapi, kita tahu juga kekuasaan keluarga Jokowi di PDIP lemah, tidak ada," ujar Ujang.

Dia bilang peran dan fungsi yang kuat di PDIP dipegang Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.

"Kalaupun dukung Ganjar, kalau Jokowi sudah tidak jadi presiden maka tidak akan punya peran apa-apa," tutur Ujang.

"Tapi, kalau dukung Prabowo rasional. Bisa saja Jokowi ingin punya peran besar pasca tidak jadi presiden lagi," katanya.

Sebelumnya, Gibran menyampaikan dirinya bukan jurkam Ganjar karena saat ini belum tahapan kampanye. Ia bilang, masih banyak politikus senior yang lebih mampu menjadi juru kampanye.

"Saya bukan jurkam, kan belum masuk masa kampanye. Jurkam ki sing senior (jurkam itu yang senior)," katanya usai menghadiri acara Ibadah Syukur dan Perayaan Hari Lanjut Usia Nasional 2023 di Stadion Manahan Solo pada Kamis, 20 Juli 2023.