Sindir Ridwan Hisjam, Waketum Golkar: Kalau Kayak Gini Terus, Dia Pengacau Partai

Anggota DPR Fraksi Golkar Melchias Marcus Mekeng.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

Jakarta – Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar, Melchias Markus Mekeng menyoroti manuver anggota Dewan Parkar Golkar Ridwan Hisjam yang terus mewacanakan agar Airlangga Hartarto mundur dari Ketua Umum Golkar. Dia menyebut figur Ridwan hanya memperburuk citra Golkar.

Mekeng mengultimatum agar Ridwan menghentikan pernyataan-pernyataan kontroversinya. Dia menjelaskan status Airlangga dipanggil Kejaksaan Agung (Kejagung) karena sebagai saksi.

“Ya, mestinya Ridwan juga harus melihat kalau kami gaduh di dalam kasihan partainya. Bahwa kalau ketua umum dipanggil saksi itu adalah salah satu faktor yang mengungkap satu proses pidana. Jadi, saksi itu bukan orang yang bersalah. Jadi, jangan karena orang dipanggil saksi 12 jam seolah-olah sudah runtuh,” kata Mekeng kepada wartawan, Kamis, 27 Juli 2023.

Anggota Dewan Pakar Golkar Ridwan Hisjam usai dipanggil Dewan Etik.

Photo :
  • istimewa

Dia menyebut pernyataan Ridwan yang minta Airlangga mundur membuat Golkar runtuh.

“Justru statement dia (Ridwan) yang meminta mundur segala macam itu membuat partai ini menjadi runtuh. Dia harus sadarlah bahwa dia dibesarkan selama ini juga oleh partai. Jadi, dia harus jaga partai,” jelas Mekeng menambahkan. 

Selain itu, Mekeng menyebut, Ridwan seharusnya mengerti proses hukum. Kata dia, jangan menghakimi orang lain jika belum ada putusan pengadilan. 

Dia menekankan, setiap orang yang dipanggil untuk menjadi saksi memang berkewajiban hadir. Namun, kehadiran itu bukan lantas mengubah status seorang saksi menjadi tersangka. 

“Kalau baru dipanggil saksi, setiap orang sebagai warganegara itu kalau dipanggil menjadi saksi wajib datang kok. Jadi, ngapain mundur, mundur. Urusan apa mundur? Kalau dibilang elektoral, memangnya ada di dalam AD/ART kalau elektoral rendah harus mundur? Kan enggak ada,” kata Mekeng. 

Dia kembali mengingatkan jika hasil Munas 2019 Partai Golkar tidak mengatakan bahwa Airlangga harus menjadi capres ataupun cawapres 2024. Tapi, kata Mekeng, Airlangga diberi kewenangan untuk menentukan capres dan cawapres. 

"Tidak selamanya harus Airlangga. Ya kalau kayak gini terus artinya memang Ridwan ini adalah pengacau partai, bukan lagi pengacau Airlangga, pengacau partai,” imbuhnya.

Sebelumnya, anggota Dewan Pakar Partai Golkar Ridwan Hisjam meminta Ketum Partai Golkar Airlangga Hartarto mundur dari jabatannya.

Menurut Ridwqan, Airlangga tidak bisa disebut bersih dari dugaan korupsi setelah diperiksa oleh Kejagung pada 24 Juli 2023.

“Kalau sudah dipanggil oleh kejaksaan (selama) 12 jam, apa itu masih bisa dikatakan bersih?” ujar Ridwan Hisjam di kawasan Senayan, Jakarta, Rabu, 26 Juli 2023.