PAN Sebut Momen Prabowo Sopiri Jokowi Kode Keras Restu Duet dengan Erick Thohir
- Tangkapan layar Youtube Sekretariat Presiden
Jakarta - Momen Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto semobil dengan Menteri BUMN Erick Thohir saat menaiki Maung buatan PT Pindad direspons elite PAN. Bagi PAN, momen Prabowo dan Erick yang lengket itu sebagai kode keras restu dari Presiden RI Jokowi.
Wakil Ketua Umum DPP PAN, Yandri Susanto mengatakan demikian karena dalam mobil Maung yang disopiri Prabowo, ada juga Jokowi serta Ibu Negara Iriana.
"Pertama, saya kira Pak Prabowo jadi driver mobil kebanggaan kita, semua itu bagus sekali promosi iklan yang sangat luar biasa masifnya. Ada Pak Jokowi, ada Bu Iriana dan Pak Prabowo dan Pak Erick," kata Yandri kepada awak media di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa, 25 Juli 2023.
Yandri mengklaim tampak komposisi yang pas saat Prabowo mengemudi Maung 'Indonesia 1' didampingi Erick Thohir. Sementara, Jokowi bersandingan dengan Iriana di belakang kursi pengemudi. "Menurut saya, itu kode keras untuk menghadapi kontestasi pilpres," kata Yandri.
Kendati begitu, ia menyadari hingga saat ini PAN belum menentukan sikap dan koalisi di Pilpres 2024. Kata dia, PAN, masih menawarkan Erick Thohir kepada Koalisi Pengusung bacapres Ganjar Pranowo dan koalisi pengusung bacapres Prabowo Subianto.
"Tinggal nanti kita liat siapa yang paling duluan memutuskan Erick berpasangan dengan siapa. Tentu PAN akan langsung bergabung dengan koalisi yang mengusung Erick," imbuh Anggota Komisi VIII DPR RI itu.
Pun, dia merasa optimis proposal PAN yang menawarkan Erick jadi bakal cawapres akan berbuah manis. Menurut dia, proposal PAN sudah cenderung mengerucut ke salah satu bakal calon presiden (capres).
Dia menyebut sudah ada kemajuan banyak dalam proses komunikasi dan penjajakan yang dilalui PAN.
"Sudah ada semacam kemajuan yang signifikan walaupun memang belum ada kata final. Kalau dulu saya sampaikan sinyalnya sama kuat kalau sekarang keliatannya sinyalnya sudah semakin kuat ke capres tertentu," lanjut Yandri.
Meski begitu, Yandri mengaku partainya tak ingin tergesa-gesa dalam memutuskan koalisi. Yang jelas, kata dia, proposal tersebut diterima baik oleh bakal capres 2024.
Tapi, ia mengklaim karena belum resmi sehingga ia tak punya hak mengumumkan atau mengatakan finalisasi capres mana yang diusung PAN. "Saya melihat dan memantau mengikuti sinyal itu lebih condong ke salah satu capres," kata Yandi.
Lantas, ditanya bacapres yang dimaksud, ia menjawab antara Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo. Ia bilang di antara keduanya sudah ada kecenderunganya perbedaan antara pak Ganjar dan Prabowo.
"Kemarin saya bilang sama kuat sekarang sudah mulai ada perbedaan sinyal itu sudah menguat ke salah satu capres," ujarnya.