Menkominfo Bukan Jatah Nasdem, Begini Analisa Pengamat
- Youtube Sekretariat Presiden
Jakarta – Reshuffle kabinet terutama untuk Menteri Komunikasi dan Informatika yang kini dipegang oleh Budi Arie Setiadi, menyisihkan pertanyaan. Kenapa pengganti Johnny G Plate, Menkominfo sebelumnya, bukan dari kader Nasdem? Berbeda dengan yang lain.
Pengamat politik dari Universitas Al-Azhar Indonesia, Ujang Komaruddin, menilai memang ada perbedaan dalam reshuffle kemarin. Sebab beberapa reshuffle sebelumnya, digantikan oleh kader dari partai menteri yang diganti.
Seperti, jelas Ujang, Menpora yang dijabat Zainudin Amali digantikan oleh Dito Ariotedjo yang keduanya adalah kader Partai Golkar. Begitu juga dengan pergantian Juliari Batubara, Menteri Sosial yang tersangkut kasus dan digantikan oleh Tri Rismaharini. Keduanya sesama kader PDIP.
"Itukan hubungan Nasdem tidak baik-baik saja dengan Jokowi. Berbeda ketika Zainudin Amali digantian oleh Dito yang juga kader Golkar. Termasuk menteri-menteri yang lain, menteri dari Gerindra, menteri dari PDIP yang sebelum sebelumnya reshuffle karena kasus diganti partai yang sama," jelas Ujang, saat dihubungi, Selasa 18 Juli 2023.
Hubungan yang tidak baik baik saja ini, jelas dia, mulai terlihat ketika Nasdem mengumumkan nama Anies Baswedan sebagai bakal capres mereka untuk Pilpres 2024. Hingga saat Johnny G Plate tersangkut kasus dugaan korupsi, maka yang menggantikan bukan dari kader Nasdem. Budi Arie adalah Ketum Relawan Projo (Pro Jokowi).
"Karena kita tahu hubungan Nasdem dengan Jokowi sedang tidak baik baik saja. Sedang menjaga jarak, sedang pecah, sedang menjalankan kepentingannya masing masing yang berbeda antara Nasdem dan Jokowi," jelasnya.
Direktur Eksekutif Indonesia Political Review ini, melihat saat Menkominfo diberikan kepada pihak di luar Nasdem, itu mengkonfirmasi bagaimana hubungan Presiden dengan Nasdem yang tidak baik baik saja tersebut.
Selain itu, menurut Ujang, Nasdem juga sadar kalau reshuffle kabinet adalah prerogatif seorang Presiden. Sehingga keputusan mengganti menteri, tidak bisa diintervensi.
"Jadi saya melihatnya bahwa kenapa diberikan kepada relawan Jokowi karena menganggap Nasdem sudah tidak sejalan dengan kepentingan Jokowi dan dalam konteks itu reshuffle adalah preogratif Jokowi, Nasdem tidak bisa apa apa,".
"Tidak bisa protes dan lain sebagainya karena memang soal reshuffle soal prerogatif Jokowi," lanjutnya.