Balas Sindiran Surya Paloh soal Revolusi Mental Jokowi, Mardiono Bilang Begini
- VIVA/Rosikin
Jakarta - Plt Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Muhamad Mardiono menyebut wajar jika Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh memiliki sudut pandang berbeda terkait kepemimpinan Presiden Jokowi. Bagi dia, Indonesia adalah negara demokrasi yang boleh mengeluarkan pendapat berbeda.
Mardiono menyampaikan demikian untuk membalas sindiran Surya Paloh yang menyinggung revolusi mental dalam kepemimpinan Jokowi.
"Ya, itu kan dari sudut pandang [Surya Paloh], karena kita di negara demokrasi. Itu tentu antara satu dengan yang lain tentu akan memiliki sudut pandang yang berbeda. Dan, sudut-sudut pandang beda itu kan tentu, muaranya ya untuk Indonesia," kata Mardiono kepada wartawan di Jakarta Pusat, Senin, 17 Juli 2023.
Mardiono mengatakan masyarakat di Indonesia sekarang sudah cerdas dan dapat melihat realita yang ada. Pun, dia meyakini rakyat Indonesia bisa melihat revolusi mental pada kepemimpinan Jokowi.
"Dan insya Allah pemilu besok saya pastikan akan berjalan menjadi pemilu yang terbaik untuk Indonesia," ujarnya.
Sebelumnya, Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh mengungkit alasan pihak mendukung Jokowi di Pilpres 2014 lalu. Salah satunya, karena Nasdem punya kesamaan visi dan misi dengan Jokowi.
Paloh pun menyinggung Nasdem juga turut mendukung revolusi mental yang digagas Jokowi di Pilpres 2014. Menurutnya, hal itu sejalan dengan misi gerakan perubahan yang diupayakan Nasdem.
"Ini perlu saya ingatkan, bahwa pikiran, gerakan perubahan yang juga sejalan dengan apa yang pernah dikonstatir oleh Presiden Jokowi untuk melaksanakan revolusi mental adalah sebenarnya identik dengan misi gerakan perubahan kita," ucap Surya Paloh dalam pidato politik Apel Siaga Perubahan di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK) Senayan, Jakarta Pusat, pada Minggu, 16 Juli 2023.
Maka itu, dia mengatakan Nasdem menyatakan dukungan kepada Jokowi untuk maju di Pilpres 2014. Bagi dia, hal itu senafas dan sebangun dengan Nasdem.
"Dan, itulah kenapa ketika pada tahun 2014, Pemilu dengan seluruh kekuatan dan harapan energi yang kita miliki, kita dukung yang namanya Presiden Jokowi kala itu sebagai calon presiden untuk menjadi presiden," ujarnya.