Banner Foto Ganjar Pranowo Dicopot, Laksda TNI Julius: Demi Menjaga Netralitas

Kapuspen TNI Laksda TNI Julius Widjojono saat memberikan keterangan pers
Sumber :
  • Puspen TNI

Jakarta - Kapuspen TNI, Laksda TNI Julius Widjojono mengatakan pencopotan menjelaskan soal pencopotan banner foto bakal calon presiden, Ganjar Pranowo di lahan Makodim 1013/Mtw pada Sabtu, 15 Juli 2023. Pencopotan banner itu, kata dia, menjaga netralitas TNI pada Pemilu 2024, sesuai arahan Panglima TNI Lasamana Yudo Margono.

“Jelang Pemilu 2024, Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono setiap pengarahan kepada Prajurit TNI selalu menekankan netralitas TNI pada Pemilu 2024, diantaranya tidak memberi fasilitas tempat atau sarana dan prasarana milik TNI kepada paslon dan parpol untuk digunakan sebagai sarana kampanye,” kata Julius melalui keterangannya pada Minggu, 16 Juli 2023.

Panglima TNI, lanjut dia, memberikan arahan terssbut kepada prajurit dan keluarga TNI agar selalu komitmen netral pada Pemilihan Umum 2024. Pertama, tidak memihak dan tidak memberi dukungan kepada partai politik manapun beserta pasangan calon yang diusung serta tidak melibatkan diri dalam kegiatan politik praktis. 

Bakal Capres Ganjar Pranowo di Rakernas Apeksi di Makassar

Photo :
  • VIVA/Supriadi Maud

Kedua, tidak memberikan fasilitas tempat/sarana dan prasarana milik TNI kepada pasangan calon dan partai politik untuk digunakan sebagai sarana kampanye. Ketiga, keluarga Prajurit TNI yang memiliki hak pilih (hak individu selaku warga negara) dilarang memberi arahan dalam menentukan hak pilih. 

Keempat, tidak memberikan tanggapan atau komentar dan mengupload apapun terhadap hasil quick count sementara yang dikeluarkan oleh lembaga survei.

“Kelima, menindak tegas prajurit TNI dan PNS yang terbukti terlihat politik praktis, memihak dan memberikan dukungan partai politik beserta paslon yang diusung,” pungkasnya.

Diketahui, viral video berdurasi 31 detik yang menarasikan arogan oknum TNI ancam relawan copot baleho Ganjar Pranowo, dekorasi dibungkam oleh oknum Komandan TNI di Muara Teweh, Kalimantan Utara.

Dimana, oknum Komandan TNI bernama Edi Purwoko memaksa baleho Ganjar Pranowo diturunkan secara sepihak, oknum mengancam relawan akan pecahkan kepalanya kalau masih berani pasang.

Kemudian, Panwaslu dipaksa hadir menyaksikan penurunan baleho tersebut, padahal pemasangan baleho sah-sah saja karena belum masa kampanye, Apa Komandan ini anti Ganjar Pranowo atau ada perintah untuk membela calon presiden lain.