Presiden PKS Ingatkan Bahaya Politik Transaksional pada Pemilu 2024

Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Ahmad Syaikhu saat menjadi pembicara dalam acara Silahturahmi Tokoh dan Dialog Kebangsaan yang digelar PKS Sumatra Utara di Hotel Mercure, Medan, Jumat malam, 14 Juli 2023.
Sumber :
  • VIVA/B.S. Putra

Medan – Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Ahmad Syaikhu mengingatkan kepada seluruh kader partainya dan masyarakat untuk menghindari dan tidak melakukan politik transaksional pada Pemilu 2024.

Politik transaksional, katanya, akan membuat harga demokrasi makin murah. Maka, ia mengajak seluruh kader PKS, harus melakukan politik pemberdayaan.

"Bagaimana melalui politik, PKS dapat memberdayakan masyarakat, sehingga memiliki ilmu yang mumpuni, mapan secara ekonomi, dan jiwa raganya sehat. Tiga hal ini penting, karena menjadi indikator dalam penyusunan indeks masyarakat yang baik," kata Syaikhu saat menjadi pembicara dalam acara Silahturahmi Tokoh dan Dialog Kebangsaan yang digelar PKS Sumatra Utara di Medan, Jumat malam, 14 Juli 2023.

Penghitungan Surat Suara Pemilu 2019. (Foto ilustrasi).

Photo :
  • VIVA/M Ali Wafa

Di sisi lain, Syaikhu menjelaskan perlunya semangat bersama untuk mewujudkan cita-cita bangsa sebagaimana yang tercantum dalam Pembukaan UUD 1945. Menurutnya, sampai saat ini, cita-cita itu masih sebatas keinginan. Hal itu bisa diraih jika semua elemen bangsa bersatu padu.

"Kalau kelompok yang satu niatnya membangun tapi ada kelompok lain yang ingin menghancurkan, sampai kapan pun cita-cita itu tidak akan terealisasi," katanya.

Kondisi Indonesia saat ini, menurut Syaikhu, masih jauh dari cita-cita yang diharapkan para pendiri bangsa. Indikasinya, antara lain, masih sangat lebarnya kesenjangan sosial dan ekonomi masyarakat. 

Selain itu, masih banyak masyarakat yang belum mengecap pendidikan yang memadai. Untuk mewujudkan cita-cita itu, membutuhkan suasana damai arena kedamaian merupakan harapan semua orang.

Penghitungan Surat Suara Pemilu. (Foto Ilustrasi)

Photo :
  • VIVA/M Ali Wafa

Kedamaian itu harus dimulai dari kelompok kelompok kecil untuk kemudian menyebar luas, dimulai dari setiap orang sesuai profesi masing-masing, kata Syaikhu.

Ketua PKS Sumatra Utara Usman Jakfar mengatakan, kegiatan itu tidak hanya dihadiri tokoh masyarakat dari kelompok muslim tetapi juga lintas suku dan agama. Dia mengundang para mahasiswa yang berasal dari Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia dan Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia serta tokoh Tionghoa.

"Kami berharap kehadiran Presiden PKS Bapak Ahmad Syaikhu bisa memotivasi dan menyemangati kader PKS di Sumatra Utara dan memberikan ilmu yang berguna bagi masyarakat luas," kata Jakfar.