Track Record Panjang Dinilai Jadi Modal Prabowo Subianto di Pilpres 2024

Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto saat di Medan, Sumut.
Sumber :
  • VIVA.co.id/BS Putra

Jakarta – Menteri Pertahanan Prabowo Subianto disebut sebagai tokoh pemersatu bangsa. Hal itu sudah tersemat secara kuat di dalam diri bakal calon presiden (capres) Partai Gerindra tersebut. 

“Memang tokoh pemersatunya Prabowo sekarang. Kita suka atau tidak dan itu sudah kejadian kayaknya begitu,” kata Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Gelora, Fahri Hamzah kepada wartawan. 

Fahri menjelaskan, figur Prabowo merupakan tokoh yang sabar dan juga ikhlas dengan segala macam tuduhan yang dilontarkan oleh publik. Menurutnya, segala macam tuduhan tersebut merupakan hal yang tidak perlu untuk diperbincangkan lagi di masa depan. 

“Kita mau persoalkan apa lagi? Kan Prabowo ini kasihan, dari kiri ditarik ke kanan, dituduh macam-macam, dituduh radikal, dituduh inilah, di kalangan kiri dituduh kanan, di kanan dituduh kiri,” ujar Fahri. 

Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto

Photo :
  • VIVA/Sherly

Sejauh ini, tuduhan yang dilontarkan oleh publik kepada Prabowo pun tidak terbukti. Maka dari itu, Fahri menegaskan, pada Pilpres 2024 mendatang, tidak ada alasan untuk menolak Ketum Partai Gerindra itu untuk meneruskan kerja pemerintahan Presiden Jokowi – KH Ma’ruf Amin. 

“Sudah babak belur kawan ini, sudah 25 tahun, 30 tahun, babak belur. Jadi sudahlah, sekarang ini kita sudah tidak punya alasan menolak Prabowo,” kata Fahri. 

Sebelumnya, Fahri sempat menyatakan bahwa rakyat Indonesia pada 2024 mendatang akan memilih Prabowo sebagai Presiden Indonesia pada periode berikutnya. Rekam jejak apik di Kementerian Pertahanan menjadi modal besar Prabowo untuk meneruskan kepemimpinan Presiden Jokowi.

“Saya sendiri merasa feeling saya ya orang itu akan berbaik sangka kepada Prabowo Subianto pada periode ini, itu yang saya lihat,” ujar Fahri. 

Apalagi, Prabowo sudah memiliki pengalaman panjang dalam mengikuti pilpres. Sehingga, track record-nya terus mengalami perbaikan dan peningkatan serta diperkirakan mampu meraih simpati publik pada Pilpres 2024 mendatang.

“Yang sudah pernah kelihatan pernah menjadi capres, berdebat, record-nya panjang lebar jatuh bangun, kan cuma Prabowo, kan dari sisi itunya yang bisa kita lihat dan kemungkinan akan mendapatkan transaksi yang langsung oleh pemilih,” kata Fahri.