Dukung Hilirisasi Era Jokowi, Prabowo Soroti Kekayaan Alam RI Jadi Incaran Negara Lain
- Istimewa
Jakarta - Bakal Calon Presiden (Capres) Partai Gerindra, Prabowo Subianto menegaskan dukung program hilirisasi di era kepemimpinan Presiden Jokowi. Menurut dia, program hilirisasi yang dilakukan Jokowi sudah tepat karena bertujuan meningkatkan pendapatan negara serta kekuatan ekonomi.
“Presiden Joko Widodo bertekad untuk sumber daya alam kita tidak boleh dijual murah, dalam bentuk bahan mentah. Kita harus olah di sini (Indonesia),” kata Prabowo saat acara rapat kerja nasional Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI) ke-16 di Makassar, Kamis, 13 Juli 2023.
Prabowo menyebut Indonesia sebagai negara yang kaya dengan sumber daya alam. Dengan kekayaan yang melimpah, menurutnya Indonesia selalu jadi incaran negara lain
.
Namun, ia menekankan, saat ini, Indonesia masih mengekspor bahan-bahan mentah yang mengakibatkan nilainya jadi anjlok. Lalu, membeli produk turunannya dengan harga yang jauh lebih tinggi.
“Selama ini kita mengizinkan ekspor bauksit gelondongan. Dan, kita beli mobil dari luar, beli motor dari luar, beli komputer dari luar. Demikian juga nikel selama puluhan tahun kita izinkan nikel dalam bentuk mentah,” jelas Ketua Umum Partai Gerindra tersebut.
Pun, dia kembali memuji Jokowi dalam menjalankan kebijakan yang tepat karena bisa memperkuat pendapatan negara puluhan kali lipat dalam jangka waktu satu tahun. Prabowo mencontohkan jika penerimaan negara dari nikel naik 20 kali lipat dari tahun sebelumnya.
“Saudara-saudara dalam satu tahun begitu pemerintah kita melaksanakan hilirisasi. Dalam satu tahun dari 2021 sampai 2022 penerimaan negara, penerimaan bangsa Indonesia dari nikel naik 20 kali, 20 kali lebih, bayangkan," tutur Menteri Pertahanan RI tersebut.
Selain itu, Prabowo juga mencontohkan bahan mentah lainnya seperti timah, tembaga, sawit, ikan, udang hingga kelapa. Kata dia, jika bahan-bahan mentah tersebut diolah di dalam negeri, maka akan berimbas terhadap pendapatan negara yang akan naik puluhan kali lipat lebih tinggi.
“Udang pun naiknya puluhan kali. Sawit kalau diolah turunannya adalah kalau tidak salah 59. Salah satu margarin, margarin itu bahan mentega naiknya 79 kali,” tutur eks Danjen Kopassus tersebut.
Meski demikian, Prabowo tak menafikan jika penerapan strategi hilirisasi di Tanah Air tak bisa dilakukan hanya dalam sekejap mata. Dia bilang jika program hilirisasi sumber daya harus terus diakselerasi setelah kepemimpinan Presiden Jokowi berakhir.
“Ini arah kita. Siapa pun yang meneruskan, harus meneruskan (hilirisasi) dengan baik,” ujar Prabowo.