Survei Indostrategic: Mayoritas Masyarakat Ingin Jokowi Tak Cawe-cawe
- VIVA/M Ali Wafa
Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) diharapkan tidak ikut campur atau cawe-cawe dalam urusan politik khususnya jelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. Hal ini semata-mata agar penyelenggaraan Pemilu khususnya Pemilihan Presiden (Pilpres) dapat berjalan dengan adil tanpa ada isu keberpihakan.
Hal itu terungkap dari rilis survei nasional Indostrategic bertajuk Keberlanjutan vs Perubahan: Dinamika Peta Politik Menuju Pemilu 2024 pada Jumat, 14 Juli 2023.
Direktur Eksekutif Institute for Democracy & Strategic Affairs (Indostrategic) Khoirul Umam mengatakan pihaknya menyebar pertanyaan soal bagaimana persepsi masyarakat terkait sikap Presiden RI Joko Widodo dalam Pilpres 2024.
"Bagaimana persepsi masyarakat, apakah Presiden Jokowi harus bersikap netral, bersikap abu-abu atau tidak netral atau cawe-cawe dalam Pilpres 2014 mendatang?" ucap Khoirul Umam dalam konferensi pers secara virtual, Jumat, 14 Juli 2023.
"Kemudian, hasilnya mayoritas masyarakat sekitar 64,6 persen responden berharap Presiden Jokowi bisa bersikap netral. Ini tentu memiliki korelasi yang positif terhadap hadirnya pemilu yang adil, demokratis dan tidak menciptakan nuansa ketidakadilan karena keberpihakan presiden terhadap satu atau dua pihak tertentu," katanya.
Survei pun dilanjutkan dengan pertanyaan terkait sosok kandidat bakal calon presiden (capres) yang akan didukung Presiden Jokowi. Mayoritas masyarakat merasa, Jokowi akan mendukung Ganjar Pranowo yang merupakan bakal capres dari PDIP.
"Pak Jokowi adalah petugas partai dari PDIP, maka dipersepsikan 74 persen Pak Ganjar Pranowo yang akan didukung Pak Jokowi," ujarnya.
Institute for Democracy & Strategic Affairs (Indostrategic) merilis hasil survei yang bertajuk Keberlanjutan vs Perubahan: Dinamika Peta Politik Menuju Pemilu 2024. Survei dilakukan dalam periode 9-20 Juni 2023 dengan melibatkan 1.400 responden di 38 provinsi di Indonesia. Sementara, margin of error sebesar 2,62 persen.