PKS Tebar 1,8 Juta Paket Kurban, Jazuli Juwaini Teringat Kisah Nabi
- istimewa
Jakarta - Umat Islam dunia termasuk di Tanah Air melakukan ibadah kurban yang diselenggarakan setiap 10 hingga 13 Dzulhijjah. DPP Partai keadilan Sejahtara (PKS) merupakan salah satu pihak yang berpartisipasi menyebar 1,8 juta paket kurban ke seluruh Indonesia.
Ketua Fraksi PKS DPR RI Jazuli Juwaini menyampaikan kurban saat Idul Adha merupakan ibadah yang disyariatkan Nabi Ibrahim dan putranya Ismail. Menurut dia, hal itu bentuk spiritual ketaatan dan keikhlasan kepada Allah SWT. Dia pun selalu teringat dengan kisah Nabi Ismail.
"Apa yang diperintahkan Allah itulah kewajiban yang harus dilaksanakan setiap hamba. Sami'na wa atho'na. Sebagaimana Nabi Ibrahim yang taat atas perintah menyembelih Ismail yang sangat disayanginya dan Ismail yang ikhlas atas perintah Tuhannya tersebut," kata Jazuli, dalam keterangannya, Jumat, 30 Juni 2023.
Pun, Jazuli menambahkan, ibadah kurban adalah bentuk solidaritas sosial yang memuliakan dan membahagiakan sesama. Kata dia, bukan hanya daging sembelihannya saja yang membahagiakan. Namun, juga keseluruhan prosesnya.
"Suka cita dan bahagia selalu hadir dalam setiap proses penyelenggaraan kurban yang di lakukan di masjid, surau, tanah lapang hingga gang-gang," tutur Jazuli.
Dia menekankan dalam perayaan Idul Adha juga jadi momentum penyatuan seluruh warga Muslim untuk berkumpul. "Dari yang muda hingga yang tua. Laki, perempuan, anak-anak semua antusias melakoni prosesnya," ujarnya.
"Semua berbagi peran mulai dari pendataan, persiapan, penyembelihan, hingga distribusi daging kurban sampai ke setiap pintu rumah warga," katanya.
Maka itu, ia menilai, Idul Adha sebagai cermin luar biasa dari sebuah ritual ibadah untuk kemanusiaan bangsa. Ia mengatakan demikian karena dalam Idul Ahda terdapat nilai keikhlasan untuk berkorban, sekaligus rasa empati dan peduli.
"Tugas para pemimpin, elit politik, tokoh masyarakat, kaum cendekiawan dan kita semua untuk mengamalkan nilai-nilai ibadah kurban," ujar Jazuli.
Dia mengingatkan nilai dalam ibadah kurban juga mesti diamalkan dalam kehidupan sehari-hari.
"Dengan mengamalkan nilai kurban tidak mungkin ada niat dan perilaku yang merugikan rakyat bangsa dan negaranya," kata Jazuli.