Profil Desmond Mahesa, Politikus Gerindra Meninggal di Usia 57 Tahun
- DPR RI
Jakarta – Wakil Ketua Komisi III DPR RI, Desmond Junaidi Mahesa atau lebih dikenal dengan Desmond Mahesa dikabarkan meninggal dunia pada Sabtu, 24 Juni 2023. Ia meninggal di usia 57 tahun. Kabar ini tersiar dari unggahan akun Instagram Gerindra. Diketahui jika Ketua DPD Partai Gerindra Provinsi Banten itu meninggal dunia di Rumah Sakit Mayapada, Jakarta.
“Innalillahi Wa Innailahi Rojiun. Segenap keluarga besar Partai Gerindra turut berduka atas meninggalnya salah satu pejuang politik kami, Desmond Junaidi Mahesa. Dedikasi beliau, perjuangan beliau akan kami teruskan dan beliau akan selalu hadir dalam hati dan semangat kami. Semoga beliau mendapatkan tempat terbaik di sisi-Nya,” bunyi keterangan tersebut.
“Untuk keluarga yang ditinggalkan semoga Allah Subhanahu Wata’ala memberikan ketabahan dan kesabaran dalam menghadapi duka ini. Allahhummaghfirlahu Warhamhu Wa'aafihi Wa'fuanhu,” tutupnya.
Lantas, siapakah sosok Desmond Mahesa ini? Dirangkum dari berbagai sumber, berikut profil aktivis antiorba Desmond Mahesa.
Profil Desmond Mahesa
Desmond Mahesa atau Desmond Junaidi Mahesa lahir di Banjarmasin, Kalimantan pada 12 Desember 1965. Dari informasi yang dihimpun, ia tumbuh besar di Sungai Tabuk dan Pasar Batuah, sebuah kawasan yang padat dan terbilang ‘kumuh’. Sejak kecil, ia harus bekerja keras sambil sekolah.
Ketika kuliah di Fakultas Hukum Universitas Lambung Mangkurat (Unlam) Banjarmasin, ia mencoba untuk mandiri. Banyak pekerjaan kasar yang ia lakukan demi menghidupinya dan kebutuhan kuliah.
Pekerjaan itu diantaranya sebagai kuli bangunan, cleaning service, hingga narik becak di malam hari sekitar Pasar Batuah dan Belauran.
Ia pun mendapatkan gelar sarjana hukum di kampus Unlam tahun 1994. Sementara gelar master hukumnya di peroleh di Sekolah Tinggi Ilmu Hukum IBLAM, Jakarta Pusat.
Sebelum menjadi aktivis, Desmond aktif di beberapa organisasi kemasyarakatan dan lembaga bantuan hukum. Ia adalah pendiri dari Konsorsiium Pebaharuan Agraria (KPA) tahun 1994.
Ia pernah menjadi Presidium Nasional WALHI tahun 1995-1996, YLBH Nusantara Bandung Direktur tahun 1996-1997, YLBH Nusantara Direktur tahun 1997-1998, dan YLBH Banjarmasin Ketua pada tahun 1997-1998.
Namanya mulai dikenal publik saat menjadi salah satu korban penculikan aktivis pro demokrasi pada tahun 1997-1998. Saat itu ia tercatat sebagai aktivis dan mahasiswa yang berjuang menegakkan keadilan dan demokrasi pada masa pemerintahan Orde Baru yang dipimpin Soeharto.
Perjalanan karier politik
Desmond mulai menjadi politikus dengan masuk ke Partai Gerindra dan menjadi anggota DPR RI III sejak tahun 2009 hingga sekarang. Tahun ini ia menjabat sebagai Wakil Ketua Komisi III DPR RI.
Pada tahun 2019, dia menjadi anggota DPR mewakili daerah pemilihan (dapil) Banten II yang mengantongi 103.837 suara dan menjadi juara dapil pada pemilu Legislatif 2019. Di Gerindra sendiri ia menjadi Wakil Ketua Dewan Pembina Partai.