Dukung Gibran dan Kaesang, PSI Tak Masalah Dicibir Melanggengkan Dinasti Jokowi

Kaesang Pangarep dan Gibran Rakabuming Raka
Sumber :
  • VIVA/Isra Berlian

Jakarta – Elite Partai Solidaritas Indonesia (PSI) tidak mengkhawatirkan terkait dengan isu adanya dinasti. Pasalnya, PSI telah mendukung Wali Kota Solo Gibran Rakabuming dan Kaesang Pangarep.

Wakil ketua DPP PSI, Andy Budiman mengatakan bahwa keputusan PSI bakal mendukung kedua putra Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) itu lantaran dilihat dari kinerja hingga permintaan dari masyarakat.

"Ada skeptisisme apa bisa anak ini kan belum punya pengalaman dan keahlian tapi kita berpikir apa hak kita menghalangi rakyat solo memilih yang terbaik. Prosesnya pun terbuka melalui demokratis. Dan ternyata 2 tahun memimpin solo mas gibran menonjol banget," ujar Andy dalam acara Vote Rembuk Rakyat Cagub DKI Jakarta, Jumat 23 Juni 2023.

Elite PSI umumkan hasil Rembukan Rakyat Cagub DKI yang diusung di Pilkada 2024

Photo :
  • VIVA.co.id/Zendy Pradana

Andy pun menjelaskan bahwa dukumgan untuk Gibran ataupun Kaesang itu juga didapat melalui hasil vote masyarakat. Dukungan ini pun diberi setelah Gibran ataupun Kaesang sudah memiliki wawasan di dunia politik.

Terkhusus, Gibran sendiri merupakan orang nomer satu di kota solo yakni Wali Kota.

"Sekali lagi ini adalah mekanisme suara dari bawah bukan pilihan DPW DKI. Ini adalah upaya menjaring dari bawah. Kta berharap orang-orang ini yang tepat," kata Andy.

"Bayangkan kalau mas Gibran tidak diberi kesempatan dengan alasan dinasti dan sebagainya yakin gak kita solo akan mendapat pemimpin dimana rakyatnya 96 persen puas. Jangan sampai keinginan atau hak masyarakat untuk dapat pemimpin yang baik hilang," lanjutnya.

Maka dari itu, Andy tak khawatir jika isu yang beredar adalah PSI mendukung dinasti di pemerintahan Indonesia.

"Lalu kekhawatiran mengenai dinasti, dinasti itu bermasalah kalau dilibatkan dalam sistem tertutup non demokratis. Misalnya ada organisasi dimana bapaknya punya kekuasaan menentukan anaknya jadi macem-macem itu namanya dinasti," ucap Andy.

"Langkah PSI mengusung Kaesang itu ibaratnya buka pintu dan jendela membuat udara segar masuk. Buktinya ada inisiatif mengusungkan nama Kaesang responsnya luar biasa. Saya pikir ini terobosan," imbuhnya.

Gagal Lakukan Pengkaderan

Sebelumnya, Sekretaris DPC Partai Indonesia Perjuangan (PDIP) Kota Depok, Ikravany Hilman  berpendapat, PSI Depok gagal melakukan pengkaderan sehingga mengambil jalur pintas mendompleng nama besar Kaesang sebagai putra Presiden Joko Widodo. 

"Sebetulnya memang ini fungsi partai melakukan pengkaderan, jangan sampai kegagalan pengkaderan mengambil jalan pintas. Kenapa enggak Giring yang dimajukan di Depok, kenapa Kaesang," katanya, Senin, 5 Juni 2023.

Lebih lanjut, Ikra mengkritisi maraknya spanduk yang bertebaran di Depok, termasuk satu baliho besar di Jalan Margonda. Menurutnya, baliho itu hanya omong kosong. Di sisi lain, dia setuju dengan kritik PSI soal kepemimpinan di Kota Depok.

"Bahasanya tidak begitu, sekarang jelaskan apa hubungannya PSI menang dengan Kaesang wali kota. PSI menang itu harus lebih dari 12 kursi dong, dengan asumsi sekarang PKS 12 kursi, kalau dia targetnya 15 kursi boleh lah dia bilang PSI menang, targetnya aja 6 kursi, berarti dia sendiri tahu kalau targetnya enggak menang, tapi kok berani ngomong begitu," kritiknya.

Ikra menjelaskan, langkah PSI sama dengan memberi harapan palsu. Hal ini sama seperti yang pernah dilakukan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) saat menjanjikan pajak kendaraan gratis dan SIM seumur hidup. Janji itu digaungkan karena PKS yakin tidak akan menang.

"Kalau ditagih, nanti mereka jawab kan gua enggak menang, orang sudah keburu ketipu dan berharap," ujarnya.

Ditegaskan Ikra, dirinya bukan menolak Kaesang untuk maju di Pilkada Depok 2024. Hanya saja dia meminta supaya PSI tidak melakukan manipulasi untuk menarik suara. 

"Itu hak pilih semua orang, tapi ya kampanyenya jangan tipu-tipu lah. PSI menang atau tidak Kaesang tetap punya kesempatan untuk jadi Wali Kota Depok. Akui saja kalau berharap dari popularitas orang lain untuk mendongkrak suara," pungkasnya.