KSAD Dudung Dinilai Punya Potensi Jadi Cawapres Ganjar dari Militer
- ANTARA/Melalusa Susthira K
Jakarta - Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurachman dinilai paling beropotensi jadi bakal cawapres Ganjar Pranowo dari kalangan militer. Dudung dinilai punya kelebihan dari rekam jejaknya dan berasal dari Jawa Barat.
Analis politik dari Universitas Nasional (Unas), Selamat Ginting menganalisa Dudung berpotensi kuat menambah perolehan suara di Jabar jika jadi kontestan di Pilpres 2024.
Menurut Selamet, Dudung yang notabene berasal dari Jawa Barat dikenal sebagai prajurit TNI yang tegas, dan dekat dengan kalangan Islam. Adapun Jawa Barat dikenal sebagai lumbung terbesar suara dalam pemilu.
Dia bilang potensi Dudung diharapkan dapat dukungan dari wilayah Jawa Barat plus Banten. Dua daerah itu merupakan daerah yang yang memiliki jumlah penduduk suku Sunda terbanyak di Indonesia. Jumlah data pemilih di dua provinsi itu juga terbanyak dalam pemilu.
“Dari pihak ayahnya, Dudung merupakan keturunan ke 16 dari Sunan Gunung Jati, Syarif Hidayatullah. Dari pihak ibunya, ia keturunan ke 14 dari Sultan Maulana Hasannudin Banten. Itu menurut Jenderal Dudung berdasarkan silsilah keluarganya,” kata Ginting, dalam keterangannya, Rabu, 21 Juni 2023.
Pun, dia menyebut eks Pangkostrad itu termasuk perwira tinggi TNI yang aktif mengunjungi Pesantren dan organisasi massa Islam di Tanah Air. Bahkan, Dudung menginisiasi program bagi kalangan santri untuk masuk TNI AD.
“Dudung identik dengan figur nasionalis religius sebagai gambaran ideal pemimpin. Bisa menjadi imam salat, khotib, mengaji, sebagaimana kaum santri," tutur Selamat.
Selain Dudung, sosok yang diprediksi bisa jadi cawapres Ganjar adalah Sandiaga Uno dan Nasaruddin Umar. Bagi dia, Dudung, Sandi dan Nasaruddin Umar punya latar belakang berbeda dengan Ganjar yang dipersepsikan sebagai politikus nasionalis sekuler sesuai karakter dari PDIP.
Kemudian, Ginting menambahkan PDIP akan melihat bakal cawapres dari koalisi kompetirornya. Menurut dia, jika mengusung pengusaha, maka yang akan ditampilkan adalah Sandiaga Uno. Tapi, jika menampilkan figur dari militer, ia memprediksi PDIP bisa menempatkan Jenderal Dudung.
Begitu juga jika koalisi dari rival menampilkan tokoh ulama, maka partai banteng moncong putih kemungkinan menyodorkan Nasaruddin Umar.
“Jadi PDIP biasanya akan melihat calon kompetitornya terlebih dahulu dalam mengusang kandidat bakal cawapres. Hal itu akan dilakukan di ujung akhir pendaftaran ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada November 2023,” katanya.
Dia menambahkan Ganjar juga dicitrakan sebagai aktualisasi partai bercorak nasionalis sekuler. Kekuatan Ganjar dengan basis massa di Jawa Tengah dan Bali. Dengan demikian, menurutnya PDIP membutuhkan pendamping yang kuat di luar Jawa Tengah dan Bali.