Di Rakernas PDIP, Hevearita Beberkan Strategi Semarang Turunkan Kemiskinan Ekstrem

Wali kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu di rakernas PDIP.
Sumber :
  • istimewa

Jakarta - Politikus PDI Perjuangan (PDIP) sekaligus Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu dipercaya jadi salah satu kepala daerah yang menyampaikan materi saat rapat kerja nasional atau rakernas PDIP. Dia membeberkan programnya dalam memimpin Semarang.

Ita, sapaan akrabnya coba membagikan pengalamannya dalam menjalankan langkah strategis untuk mewujudkan Kota Semarang menuju kemiskinan ekstrem 0 persen.

Dia menyampaikan kemiskinan ekstrem dari data Badan Pusat Statistik (BPS) di Kota Semarang sebesar 0,04 persen yang ditargetkan pada 2024 dapat jadi nol persen atau zero persen.

"Kalau angka kemiskinan secara umum 4,25 persen dan ini terus menurun sejalan dengan peningkatan kesejahteraan masyarakat Kota Semarang,” ujar Ita, dalam keterangannya, dikutip pada Kamis, 8 Juni 2023.

Dia mengatakan agar bisa  terealisasi, maka jajaran Pemkot Semarang fasilitasi serba gratis untuk penanganan kemiskinan di wilayah tersebut. Menurut dia, fasilitasi tersebut mencakup program-program di berbagai bidang mulai dari kesehatan, pendidikan, pekerjaan, maupun kematian.

Wali

Photo :
  • 1486820

Menurut dia, sekumpulan program ini memungkinkan masyarakat untuk menerima pelayanan gratis sejak masih dalam kandungan, lahir ke dunia, hingga meninggal di Kota Semarang.

Ita juga menjelaskan, angka pengangguran terbuka di Kota Semarang pada 2022 adalah 7,6 persen. Dia mengatakan, alasan tingginya angka pengangguran terbuka karena karakteristik orang-orang metropolitan.

“Yang kami lakukan untuk mensiasati hal ini adalah memberikan ruang kepada anak-anak muda untuk jadi entrepreneur-entrepreneur, sehingga kita targetkan di tahun 2023 ini (pengangguran terbuka) ada di angka 4%,” lanjut Ita.

Dia juga selalu menerapkan sinergitas lintas sektor agar program-program yang dijalankan lebih efektif dan optimal.

Pun, dia menyebut Indeks Pembangunan Manusia (IPM)
Kota Semarang saat ini sudah di angka 84,2. Ia mengatakan IPM tersebut naik terus karena semua berkolaborasi dan bergotong-royong.

"ASN juga harus kita dorong. Kami tidak bisa berdiri sendiri mengandalkan APBD. Ini adalah gotong-royong dari pusat, dari provinsi, maupun kota serta stakeholder. Semua mensupport Kota Semarang. Mudah-mudahan ini semua menjadi berkah,” ujar Ita.

Rakernas PDIP III kali ini mengangkat tema 'Fakir Miskin dan Anak Telantar Dipelihara oleh Negara. Rakernas kali ini digelar selama tiga hari 6-8 Juni di Sekolah Partai Lenteng Agung, Jakarta.

Rakernas III juga jadi ajang momentum memperingati kelahiran Presiden Pertama RI Ir. Soekarno atau Bung Karno pada 6 Juni 1901.