Dave Laksono Singgung Kolonialisme Modern Bikin Rakyat Miskin dan Kelaparan di Dunia

Dave Laksono, Ketua Umum Kosgoro
Sumber :
  • VIVA/ Eduward Ambarita

VIVA Politik – Kolonialisme disebut menjadi sejarah gelap dunia. Bahkan terjadinya penindasan struktural membuat banyak manusia dieksploitasi hingga melahirkan kelaparan.

Anggota Komisi I DPR RI Dave Laksono, menilai malah sejarah kolonialisme belum berhenti. Masih banyak masyarakat yang menderita di berbagai belahan dunia.

"Penderitaan ini jauh melampaui batas negara, lintas agama, lintas suku bangsa, ras, dan batas geografis. Perang, ketidaksetaraan, kelaparan, rendahnya pendidikan, pengangguran, degradasi lingkungan dan kemiskinan adalah bukti nyata dari dampak penjajahan model baru yang disebut neokolonialisme," kata politisi yang memiliki nama lengkap Dave Akbarshah Fikarno Laksono, dalam rilisnya Senin 5 Juni 2023.

Ketua Bidang Hubungan Luar Negeri (Hublu) Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar, itu sebelumnya berbicara dalam Inter-Party Forum of Supporters against Modern Neocolonialism Practices. Dilaksanakan oleh Partai Rusia Bersatu atau United Russia, beberapa waktu lalu.

Dave yang juga Ketua Umum Pimpinan Pusat Kolektif (PPK) Kosgoro 1957, ini menyampaikan materinya via zoom. Dia menyinggung penjajahan gaya baru. Dimana negara itu bisa independen dan mendapat pengakuan internasional. Tetapi praktiknya dari berbagai segi kehidupan seperti sistem politik, ekonomi, hukum, dan sosialbudaya, didikte pihak asing. 

Warga negara itu bisa jadi tidak merasakan adanya jajahan tersebut. Tetapi lambat laun, akan terasa juga setelah berlangsung lama. Apalagi sampai merugikan negara yang biasanya miskin dan berkembang.

"Selama negara masih terikat dengan negara penjajah maka segala hal yang dilakukan bukan untuk diri sendiri, melainkan untuk kepentingan negara penjajah," ujar Anggota DPR RI Fraksi Partai Golkar ini. 

Menurutnya, kolonialisme baru lahir dari kapitalisme dan imperialisme. Bila dulunya pendindasan dalam skala yang kecil, maka kapitalisme modern saat ini berpraktek dengan model produksi yang cukup mengerikan. 

"Lihatlah betapa masifnya jutaan hektare tanah yang dikuasai untuk perkebunan, betapa banyak dan raksasanya pabrik-pabrik dengan asap mengepul di udara milik investor, lihatlah gedung-gedung pelayan jasa perbankan, asuransi, telekomunikasi yang mencakar ke langit," tegasnya. 

Dave menilai, dampak kolonialisme ini juga membuat terjadinya kemiskinan. Seperti yang masih terjadi di kawasan Asia hingga Afrika dan Amerika Latin. 

"Mereka inilah yang mempromosikan kebijakan dan praktek fundamentalisme pasar, sehingga yang kuat secara kapital dialah yang terus berkuasa. Prakteknya juga dicirikan dengan pelan-pelan mengurangi kedaulatan rakyat dalam negara, sehingga peran negara lemah," tuturnya. 

Selanjutnya, ujar dia aktor-aktor ini menggunakan peran negara yang lemah untuk membuat regulasi yang bisa menguntungkan mereka. 

"Oleh karena itu, saya berharap suara untuk membentuk tatanan dunia baru yang berperikemanusiaan dan berperikeadilan yang bisa dikatakan telah diinisiasi oleh bangsa-bangsa baru dan muda dapat mengubah dunia dari kekejaman penjajahan gaya baru ini," katanya.