Survei SMRC, Kepuasan Pemilih Kritis pada Kinerja Jokowi Capai 79,9 %

Direktur Riset SMRC Deni Irvani
Sumber :
  • ANTARA

VIVA Politik – Dalam rilis terbaru hasil survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), menunjukkan bahwa tingkat kepuasan pemilih kritis terhadap kinerja Presiden Joko Widodo, masih cukup tinggi.

Hasil itu dipaparkan dalam rilis hasil survei bertajuk “Evaluasi Kinerja Presiden dan Pilihan Capres 2024 di Pemilih Kritis”. Direktur Riset SMRC, Deni Irvani menjelaskan publik uang sangat atau cukup puas pada kinerja Presiden 79,7 %. Adapun yang kurang atau tidak puas 18,1 %, dan ada 2,2 % tidak berpendapat. 

Lebih lanjut dijelaskannya, ada kenaikan kepuasan pemilih kritis dalam 3 tahun ini terhadap kinerja Jokowi. Dari yang sebelumnya 66,3 % seperti hasil survei Mei 2020, menjadi 79,7 % pada survei saat ini yang dilakukan pada 23-24 Mei 2023.

Dijelaskannya, meningkatnya kepuasan pada Jokowi konsisten dengan naiknya penilaian positif atas kinerja pemerintah dalam menangani pemulihan ekonomi. 

Itu berdasarkan survei SMRC pada Maret 2023, ada 61 % publik puas atau sangat puas pada kinerja pemerintah menangani pemulihan ekonomi. Yang tidak puas 35 %, semenetara 4 % tidak tahu. Hasil ini juga mengalami kenaikan dari 51 % di September 2020 menjadi 61 % pada survei Maret 2023. 

Korelasi kepuasan dengan penanganan pemerintah pada pemulihan ekonomi, punya korelasi. Jika penilaian kinerja pemerintah memulihkan ekonomi tinggi, maka kepuasan juga tinggi. Begitu juga dengan sebaliknya.

Lanjut Deni menjelaskan, puasnya publik terhadap cara pemerintah menangani ekonomi adalah jawaban kenapa pemilik kritis percaya ke Jokowi.

Kata dia, survei juga menemukan 78 % pemilih yang merasa sangat atau cukup percaya kemampuan presiden Jokowi membawa Indonesia keluar dari krisis. Tetapi 18 % yang tidak percaya, dan 4 % tidak menjawab. 

Pemilih kritis dalam survei ini, jelas Deni, adalah pemilih yang punya akses ke sumber-sumber informasi sosial politik lebih baik. Sebab mereka memiliki telepon dan bisa mengakses internet. Sehingga tahu dan bersikap terkait berita tentang politik dan sosial.

Pemilih kritis juga umumnya adalah pemilih  kelas menengah bawah ke kelas atas. Juga lebih berpendidikan, dan kecenderungan mereka adalah tinggal di perkotaan. Mereka juga cenderung lebih bisa memengaruhi opini kelompok pemilih di bawahnya. Total pemilih kritis ini secara nasional diperkirakan 80 %.

Pemilihan sampel dalam survei ini dilakukan melalui metode random digit dialing (RDD). RDD adalah teknik memilih sampel melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak. 

Dengan teknik RDD sampel sebanyak 915 responden dipilih melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak. Margin of error survei diperkirakan ± 3.3 % pada tingkat kepercayaan 95 %, asumsi simple random sampling. Wawancara dengan responden dilakukan lewat telepon oleh pewawancara yang dilatih. Survei terakhir dilakukan pada 23-24 Mei 2023.