Tak Lolos Parlemen Versi Survei Litbang Kompas, PKS: Mengejutkan, di Luar Nalar

Ilustrasi kader PKS dalam acara partai
Sumber :
  • Dok. PKS

VIVA Politik – Survei terbaru Litbang Kompas menyampaikan beberapa partai tak lolos ambang batas parlemen minimal 4 persen. Laporan Litbang Kompas menyebut Partai Keadilan Sejahtera (PKS) jadi salah satu yang diprediksi tak lolos ke parlemen DPR karena memperoleh angka 3,8 persen.

Menanggapi itu, Juru Bicara DPP PKS Muhammad Iqbal mengatakan angka yang keluar dari Litbang Kompas di luar nalar. Dia menyampaikan keheranan karena hasil Litbang Kompas berbeda dengan survei-survei lainnya.

"Angka ini tentu saja mengejutkan dan di luar nalar, karena rata-rata lembaga survei yang melakukan survei di waktu yang berdekatan atau hampir bersamaan memberi angka, seperti LSI (7,6%), LSN (7,4%)Charta Politica (7,2 %) Polstat (6,9%)," kata Iqbal, dalam keterangannya, Kamis, 25 Mei 2023.

Dia menyebut masih banyak lembaga survei yang merilis hasil temuannya. Hal itu termasuk survei internal PKS yang menunjukan angka jauh di atas lembaga survei lainnya.

PKS DKI gelar acara menuju persiapan Pemilu 2024. (Foto ilustrasi).

Photo :
  • Istimewa

Pun, Iqbal heran dengan hasil survei Litbang Kompas yang menunjukan angka tak wajar. Lantas, Iqbal menyebut memang hasil survei Litbang Kompas selalu menunjukan angka sama seperti survei sebelumnya.

"Pertanyaannya kok bisa litbang kompas mengeluarkan angka di luar kewajaran? Peristiwa ini mengingatkan kami pada survei-survei Litbang Kompas sebelumnya tentang prediksi suara PKS," jelas Iqbal.

Dia mencontohkan saat jelang Pemilu 2014, Litbang Kompas melakukan survei. Saat itu, hasilnya Litbang Kompas memprediksi PKS hanya memperoleh 3,3 persen. 

"Namun, faktanya pada Pemilu 2014 PKS memperoleh suara 6,79 persen. Demikian juga pada Pemilu 2019, Litbang Kompas merilis survei sebelum pemilu, bahwa PKS diprediksi memperoleh 4,5 persen? Faktanya pada Pemilu legislatif 2019 perolehan suara PKS 8,21 persen," ujar Iqbal.

Artinya, kata dia, dari contoh 2 kali pemilu sebelumnya, Litbang Kompas gagal memprediksi perolehan suara PKS. Kata dia, hasil PKS malah sebaliknya mengalami kenaikan suara kurang lebih 100 persen. 

Iqbal juga menyebut adanya kemungkinan survei Litbang Kompas dianggap lemah.

"Bagi Litbang Kompas dan PKS ini adalah pertaruhan kredibilitas sebuah lembaga apakah Litbang Kompas yang tidak profesional atau PKS yang memang lemah? Atau memang pemilih PKS yang sulit diprediksi seperti hasil pemilu kepada daerah di Jawa Barat," tutur Iqbal.

Meski demikian, ia mengatakan hasil Survei Litbang Kompas itu akan jadi motivasi dan semangat bagi pengurus partai, kader, caleg serta simpatisan PKS yang akan merebut kemenangan di Pemilu 2024.

"Ibarat membangunkan pengurus, caleg, kader dan simpatisan yang 'tertidur' para kader dan simpatisan akan bertambah semangat untuk berjuang memperoleh kemenangan," ujarnya. 

Sebelumnya, hasil survei Litbang Kompas melaporkan, tiga parpol yamh harus mewaspadai ambang batas parlemen atau parliamentary threshold di Pemilu 2023. Tiga parpol itu adalah PKS, Partai Amanat Nasional (PAN), dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP). 

Hasil versi Litbang Kompas terbaru menyampaikan hasil elektabilitas tiga parpol tersebut berada di bawah empat persen. PKS disebut dengan hanya meraih elektabilitas 3,8 persen.

Survei Litbang Kompas ini digelar pada 29 April-10 Mei 2023. Margin error survei sekitar 2,83 persen. 

Dalam survei ini, sebanyak 1.200 responden dilibatkan dengan dipilih secara acak menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat di 38 provinsi.