Identitas dan Lokasi Pelaku Hoax Video Panglima Yudo Margono Dukung Anies Capres Sudah Terdeteksi

Kapuspen TNI Laksda Julius Widjojono Dalam Keterangan Persnya
Sumber :
  • VIVA/ Mohammad Yudha Prasetya

VIVA Politik – Pelaku konten video hoax narasi ribuan personel TNI dipimpin Panglima Laksamana Yudo Margono mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai bakal capres sudah terdeteksi. Pihak TNI kini tengah mendalami lokasi pelaku.

"Area kemarin sudah terdeteksi, mohon waktu pendalaman," kata Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Laksda Julius Widjojono kepada wartawan, Rabu 24 Mei 2023.

Bukan hanya keberadaan lokasi, TNI diduga sudah mengetahui identitas pelaku. Namun, hal tersebut belum dirinci. Julius hanya mengatakan kalau terduga pelaku adalah warga sipil.

"(Terduga pelaku) sipil," katanya.

Panglima TNI Laksamana Yudo Margono.

Photo :
  • Puspen TNI

Sebelumnya,Pusat Penerangan TNI menegaskan video bernarasi ribuan prajurit TNI yang dipimpin Laksamana Yudo Margono mendeklarasikan Anies sebagai capres 2024 adalah tidak benar alias hoax. Video itu terdapat di akun channel YouTube Menara Istana.

"Chanel Youtube Menara Istana berjudul 'dipimpin langsung Panglima Yudo Margono!! ribuan TNI resmi deklarasi Anies Presiden 2024 adalah hoaks," demikian seperti dikutip dari akun Instagram Puspen TNI, Rabu 17 Mei 2023.

Puspen TNI dalam unggahannya menjelaskan, video hoax itu berdurasi delapan menit dua detik. Video itu mengedit Panglima Yudo dan prajurit TNI serta kegiatan olah raga Anies seolah dalam satu acara Partai Nasdem. 

Namun, faktanya, kegiatan olahraga itu dilakukan Anies di Kopassus saat masih jadi Gubernur DKI Jakarta.

Adapun pemilik akun YouTube Menara Istana juga sudah dilaporkan ke polisi buntut konten video hoax tersebut.  Laporan dibuat kelompok Advokat Merdeka Pembela Rakyat (Ampera) dan diterima dengan nomor LP / B / 2803 / V / 2023 / SPKT / Polda Metro Jaya. 

"Nama pelapornya adalah Hartono SH, anggota (kelompok) Advokat Merdeka Pembela Rakyat atau Ampera. Dalam hal ini melaporkan akun YouTube Menara Istana yang kontennya menyebarkan berita bohong," kata Ketua Kelompok Ampera, Muhammad Mualimin kepada wartawan, Senin 22 Mei 2021.