Nasdem Tak Ambil Pusing Elite PDIP Kritik Habis Anies Baswedan
- DPR RI
VIVA Politik – Partai Nasdem tidak ingin ambil pusing, kalau bakal capres yang mereka usung yakni Anies Baswedan, saat ini terus mendapat kritikan terutama dari elit PDIP. Ketua DPP Partai Nasdem Taufik Basari, mengatakan semua kritik terhadap Anies bisa disampaikan, tapi publik bisa menilai sendiri nantinya.
“Ya menurut saya kritik mengkritik itu sehat-sehat saja berdasarkan kepada fakta dan data yang valid. Oleh karena itu silakan saja kalau ada yang mau mengkritik Pak Anies. Nanti tinggal kita kemudian telusuri data dan fakta mana yang kemudian bisa kita pertanggungjawabkan terkait dengan kritik yang disampaikan,” kata Taufik, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu, 24 Mei 2023.
Tobas, begitu ia karib dipanggil, menyebut kritik ataupun gagasan dan pendapat, lebih baik dibalas dengan hal serupa. Asal bisa dipertanggungjawabkan. Dia sendiri mengaku tak setuju jika gagasan dibalas dengan melaporkan ke kepolisian.
“Kalau dikaitkan dengan apa yang kita tadi bahas di awal, kritik lebih baik dibandingkan, jangan kita malah membawa persoalan perbedaan pendapat ini kepada laporan-laporan kepolisian,” kata Tobas.
Sebelumnya, PDIP menilai kritik yang dilontarkan Anies Basdewan terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) hanya untuk menarik perhatian publik. Ketua PDIP Said Abdullah, mengatakan pernyataan Anies yang membandingkan infrasturuktur era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dengan pemerintahan Jokowi hanya untuk menutupi kekurangannya selama memimpin DKI Jakarta.
"Ya sama saja dengan yang disampaikan, Anies kan selalu membuat kontrasi, supaya dia menarik perhatian publik," ujar Said Abdullah di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin, 22 Mei 2023.
Said justru mempertanyakan legacy atau warisan yang ditinggalkan Anies Baswesan untuk DKI Jakarta. Menurut Said, tidak ada yang dapat dibanggakan dari Jakarta pada saat kepemimpinan Anies.
"Legacy-nya Anies tetap saja? Jakarta macet total. Apa yang bisa dibanggakan dari Jakarta? Lampu pernak-pernik seperti Singapura? Tingkat kemiskinannya lebih parah, padahal penduduknya lebih sedikit, anggarannya paling besar dan itu fakta juga. Itu faktanya bukan kata saya, kata BPS," ujarnya.
Said lanjut menyoroti lubang-lubang di jalanan Jakarta yang dibuat Anies Baswedan untuk mengatasi banjir. Dia menilai lubang-lubang itu tidak berfungsi dengan baik.
"Pertanyaannya adalah ketika air hujan jatuh ke bumi, harusnya masuk ke bumi, tidak dialirkan ke laut, maka dia membuat lubang di jalan-jalan. Nah lubangnya sekarang mulai ditutup. Karena ternyata lubang yang dikeluarkan Anies tidak berfungsi juga. Itu justru membuang anggaran APBD DKI sia-sia," kata dia.
Said menegaskan, Anies cuma ingin menutupi kesalahan yang dilakukannya dengan membandingkan hasil kepemimpinan SBY dengan Jokowi. Said mengklaim legacy Jokowi telah dinikmati rakyat.
"Apakah itu juga enggak dipikirin oleh Anies? Kenapa Anies nimba orang lain? Menutupi apa kesalahan yang dia lakukan selama jadi Gubernur DKI. Biasalah yang seperti itu? Lubang sendiri yang ditutup, dia tembak orang lain. Legacy Presiden Jokowi itu tidak ditutup-tutupi. Rakyat sudah menikmati," imbuhnya.
Diketahui, buntut pidato Anies Baswedan di Milad PKS beberapa hari lalu yang membandingkan pembangunan di era Jokowi dengan era SBY, dilaporkan ke kepolisian oleh relawan Ganjar Pranowo.