Diisukan Jadi Cawapres Ganjar, Berapa Harta Kekayaan Nasaruddin Umar?

Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

VIVA Politik – Imam Masjid Istiqlal, Nasaruddin Umar, disebut-sebut akan menjadi bakal calon wakil presiden (bacawapres) mendampingi capres dari PDI Perjuangan, Ganjar Pranowo.

Dalam kapasitasnya sebagai Imam Masjid Istiqlal dan kemungkinan menjadi bacawapres Ganjar, total harta dan koleksi kendaraan Nazaruddin pun menjadi sorotan publik. Berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) di laman resmi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Nasaruddin diketahui memiliki total kekayaan mencapai Rp 37.292.875.936.

Laporan harta Nasaruddin itu pun diketahui telah dilaporkan pada 19 Maret 2022/Periodik-2021, dalam kapasitasnya sebagai Komisaris Independen PT Semen Indonesia.

Rinciannya, sekitar Rp 13.113.949.150 merupakan harta berbentuk tanah dan bangunan. Kemudian, harta bergerak lainnya yakni senilai Rp 60.000.000, kas dan setara kas senilai Rp 27.721.663.376, harta lainnya Rp 1.223.400.000.

Selain itu, Nasaruddin diketahui juga memiliki hutang sebesar Rp 5.038.136.590, di luar total kekayaan tersebut. Sementara untuk harta berupa alat transportasi dan mesin, kekayaan Nasaruddin tercatat mencapai sekitar Rp 212.000.000. 

Dia pun terpantau memiliki 3 koleksi kendaraan, mulai dari sepeda motor hingga mobil yakni:

1. Motor: Honda Karisma (2004), Hibah dengan Akta Rp 2.000.000.

2. Motor: Viagio Vespa (2014), Hasil Sendiri Rp 10.000.000 

3. Mobil: Toyota Innova V.20 AT (2017), Hasil Sendiri Rp 200.000.000

Ganjar Pranowo (kiri) bersama Nasaruddin Umar (tengah) di Sulawesi Utara

Photo :
  • ANTARA/Putu Indah Savitri

Diketahui, sebelumnya Nasaruddin sempat bertemu dengan Ganjar Pranowo di Manado, pada Kamis, 18 Mei 2023 pada sebuah acara Halalbihalal. Pertemuan itu pula yang semakin menguatkan sinyal Nasaruddin bakal menjadi cawapres Ganjar, pada pertarungan politik di Pemilu 2024 nanti. Namun, Nasaruddin mengaku belum mengambil keputusan.

"Kalau saya biasa ngambil keputusan yang penting istikharah dulu. Saya belum istikharah," kata Nasaruddin di kantor KPU, Jakarta Pusat, Jumat, 19 Mei 2023.