Syahganda: Kasus Johnny Plate Sudah Dekat Pemilu, Efeknya akan Lebih Terasa
- tvOne
VIVA Politik - Kasus hukum yang menjerat Sekretaris Jenderal DPP Nasdem Johnny Plate jadi perhatian aktivis Syahganda Nainggolan. Direktur Sabang Merauke Circle itu menaruh harapan ke Anies Baswedan sebagai bakal capres 2024.
Dia mengatakan demikian karena Nasdem adalah salah satu dari tiga partai politik pendukung Anies dalam Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP). Ia bilang dua partai lainnya yaitu PKS dan Partai Demokrat merupakan oposisi.
"Sehingga hampir sepuluh tahun ini, dua parpol itu tidak banyak dihebohkan oleh isu korupsi, kecuali korupsi di tingkat daerah," kata Syahganda, dalam keterangannya, Kamis, 18 Mei 2023.
Syahganda berpandangan Nasdem seperti tak takut dalam isu penangkapan Jhony Plate yang merupakan menteri dari partai pimpinan Surya Paloh tersebut. Maka itu, dia menyampaikan harapan terkait spirit pemberantasan korupsi ke depan, jika Anies terpilih memimpin RI.
"Karena, hanya dari sisi Nasdem lah yang mungkin mempengaruhi Anies dalam isu ini. Apalagi pernyataan Surya Paloh yang minta buka-bukaan secara total," jelas Syahganda.
Bagi dia, Anies memiliki cita-cita yang sesuai dengan spirit reformasi 98, yakni demokrasi dan hancurkan korupsi. Menurutnya, hal itu yang sering disinggung Anies untuk meluruskan kembali arah bangsa.
"Dengan demokrasi dan hancurkan korupsi akan jadi jalan mulus bagi pembangunan yang mensejahterakan rakyat miskin," jelas Syahganda.
Namun, ia menekankan Anies punya tantangan besar. Dia menganalisa jika kasus Johnny Plate dibumbui dengan kompetisi politik yang saling menjatuhkan maka akan membuat goncangan besar pada soliditas dan kekuatan pendukung Anies.
"Oleh karena itu, seluruh kekuatan pendukung Anies, kususnya dalam jajaran elite, harus bersumpah bahwa peperangan ini harus diluruskan spiritnya." tutur Syahganda.
Dia bilang jika Anies berkuasa maka perlu ada tiga sprit perubahan. Pertama, kata dia, semangat untuk sekedar berkuasa harus diubah semangat menghancurkan korupsi itu.
"Misalnya, kontrak-kontrak politik antar partai pendukung harus memasukkan antara lain, pertama cita-cita meningkatkan indeks persepsi korupsi sebesar 20 poin selama berkuasa," ujarnya.
Lalu, ia menyebut aspek kedua dengan memberlakukan hukuman mati bagi koruptor. Sementara, menurutnya yang ketiga yakni bisa meminta Surya Paloh untuk membongkar semua catatan korupsi yang dimiliki datanya kepada publik. "Minimal selama 5 tahun kader Nasdem jadi Jaksa Agung," ujar Syahganda.
Lebih lanjut, dia menyebut Anies sebagai bakal capres Orde Reformasi. Sementara, figur bakal capres lainnya dinilai mewakili asosiatif Orde Lama dan Orde Baru. "Orde Reformasi tuntutannya adalah demokrasi dan hancurkan korupsi," kata Syahganda.
Menurut Syahganda, dalam menuju 2024, Anies akan mengalami sedikit ganjalan karena munculnya kasus Johnny Plate yang saat ini menyandang status tersangka dan ditahan
"Berbeda dengan korupsi kakap Bansos dan Benur, yang mempengaruhi dua capres lainnya. Kasus Johnny Plate ini sudah dekat pemilu. Efeknya akan lebih terasa," ujarnya.
Dia meyakini figur Anies dipercaya rakyat mempunyai spirit anti korupsi. Namun, kata dia, hal itu perlu direvitalisasi setelah kejadian Johnny Plate.
Syahganda menyebut hal itu seperti permintaan Surya Paloh agar tak tebang pilih dalam penangkapan koruptor.
"Anies harus meminta Surya Paloh, yang memiliki data korupsi sepanjang kadernya dulu menjadi Jaksa Agung era pertama rezim Jokowi, membocorkan semua data yang ada ke masyarakat. Biar semua transparan," sebutnya.
Kemudian, ia menyarankan agar Anies selebihnya mesti menegaskan janjinya dengan meluruskan arah bangsa adalah arah reformasi politik 98.
"Tegakkan demokrasi dan hancurkan korupsi. Artinya, menaikkan indeks persepsi korupsi yang telah hancur di tangan Jokowi, setinggi-tingginya," ujar pendukung Anies tersebut.