Anies Bukan Capres Versi Musra Relawan Jokowi, Pengamat: Tak Masuk Akal
- VIVA/M Ali Wafa
VIVA Politik - Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan tak masuk dalam tiga nama bakal capres yang direkomendasikan Musyawarah Rakyat (Musra) relawan Jokowi. Tiga nama itu juga sudah disetor relawan ke Jokowi.
Pengamat komunikasi politik Universitas Esa Unggul Jamiluddin Ritonga menganalisa hasil Musra yang digelar relawan Jokowi layak dipertanyakan. Sebab, hanya tiga nama bakal capres yang direkomendasikan relawan ke Jokowi yaitu Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto, dan Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto.
Jamiluddin heran suara yang dipakai dalam Musra itu apakah rakyat Indonesia atau bukan. Bagi dia, tak masuk akal jika Anies tak masuk dalam tiga nama bakal capres versi relawan Jokowi.
"Karena itu, layak dipertanyakan apakah suara akar rumput yang dijaring Musra itu semua rakyat Indonesia? Kalau ya, tentu tidak masuk akal kalau nama Anies tidak masuk nominasi yang diusulkan kepada Jokowi," kata Jamiluddin, dalam keterangannya, Selasa, 16 Mei 2023.
Dia mempertanyakan nama Airlangga yang muncul dalam tiga figur bakal capres yang diusulkan relawan Jokowi. Ia menduga nama bakal capres yang dinominasikan bukan gambaran suara akar rumput sesungguhnya.
Menurut dia, jika rakyat Indonesia yang memilih tentu peluang Anies masuk tiga nama teratas cukup besar. Sebab, figur Anies punya dukungan dalam suara akar rumput. Tapi, faktanya tak ada nama Anies yang disebut jelang acara puncak Musra.
"Tentu peluang muncul dari suara akar rumput akan lebih besar. Nyatanya nama Anies tidak muncul," ujar eks Dekan FIKOM Institut Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (IISIP) tersebut.
Kriteria Jokowi ke Anies dan Prabowo
Pun, dia membaca maksud omongan Jokowi saat menyampaikan pidato politik di acara puncak Musra di Senayan, pada Minggu, 14 Mei 2023. Bagi dia, kriteria pemimpin RI yang diinginkan Jokowi seperti mengarah kepada Anies Baswedan dan Prabowo Subianto.
Menurut dia, sosok Anies dan Prabowo sebagai figur pemberani. Ia mencontohkan kebijakan Anies saat menjabat Gubernur DKI yang berani membatalkan proyek reklamasi. "Padahal pengembang reklamasi itu orang-orang berpengaruh secara kapital," tutur Jamiluddin.
Tapi, ia menyebut Anies seperti tak peduli dengan semua itu. Kata dia, Anies dengan percaya diri tetap menganulir reklamasi tersebut.
"Hal yang sama juga dimiliki Prabowo. Ia berani mengambil keputusan meskipun itu berseberangan dengan mayoritas pendukungnya," jelas Jamiluddin.
Lalu, dia menambahkan untuk dunia internasional, Anies dan Prabowo juga cukup dikenal. Maka itu, ia menilai dua sosok ini punya kapasitas dan koneksitas dalam menangani ketidakpastian global.
Selain itu, sosok Anies dan Prabowo juga dinilainya dekat dengan rakyat. Namun, menurut dia, kedekatan dua sosok tersebut dengan rakyat tidak sekedar formalitas secara fisik.
"Mereka memang tidak terlalu intens blusukan, namun kebijakannya lebih pro ke rakyat," sebutnya.
Kemudian, ia menganggap Anies dan Prabowo juga sudah teruji mengurus negara. Hal itu merujuk keberhasilan Anies memimpin Jakarta yang tentu sulit dibantah.
Dia bilang hal yang sama juga pada Prabowo dalam memimpin kementeriannya. "Hal itu mengindikasikan Anies dan Prabowo memiliki kepemimpinan yang kuat," tutur Jamiluddin.
Lebih lanjut, dia berpandangan Anies dan Prabowo memenuhi kriteria yang disampaikan Jokowi. Dia mengatakan demikian karena merujuk hasil survei yang dirilis berbagai lembaga survei.
"Karena itu, dua sosok tersebut memang layak menjadi presiden di negeri ini," ujarnya.