Survei Charta Politika: Jokowi Berpeluang Besar Jadi King Maker di Pemilu 2024

Direktur Eksekutif Charta Politika, Yunarto Wijaya memaparkan survei pilpres
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Lilis Khalisotussurur

VIVA Politik – Direktur Eksekutif Charta Politika Indonesia Yunarto Wijaya mengatakan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) berpeluang besar menjadi king maker di Pemilu 2024 mendatang.

Hal tersebut berdasarkan hasil survei Charta Politika Indonesia terkait kepuasan masyarakat terhadap kinerja pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin.

"Adapun berdasarkan data, kinerja pemerintah pusat ada di angka 79,1 persen. Jadi, kalau dilihat, tingkat kepuasan itu adalah gabungan dari angka sangat puas di angka 12,4 persen dan cukup puas di angka 66,7 persen," kata Yunarto dalam rilis survei yang diselenggarakan secara virtual, Senin, 15 Mei 2023.

Dengan angka yang mencapai hampir 80 persen itu, Yunarto menyebutkan, Jokowi sangat berpeluang menjadi king maker di Pemilu 2024. "Memiliki tingkat kepuasan publik masih tinggi, peluangnya untuk menjadi king maker dalam Pemilu 2024 menjadi sangat besar," katanya. 

Presiden Jokowi melakukan konferensi pers pada pertemuan pemimpin KTT ASEAN 2023

Photo :
  • Setpres

Yunarto juga mengatakan, kepuasan publik terhadap kinerja pemerintahan Jokowi paling tinggi dibanding periode pertama saat Jokowi memimpin Indonesia. Terlebih, saat pandemi Covid-19 melanda Tanah Air dan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) naik.

"Sepanjang Pak Jokowi memerintah, bahkan lebih tinggi dibanding periode pertama, lebih tinggi juga di masa bulan madu pada masa Pak Jokowi belum terdampak pandemi pada periode 2019," kata Yunarto.

"Kita juga melihat pasca-BBM naik itu, pemerintah terus mengalami kepuasan publik yang saya bisa katakan this number the highest ever," sambungnya. 

Survei itu dilaksanakan dengan metode tatap muka langsung dengan metode multistage random sampling dengan total responden sebanyak 1.220 responden. Survei ini juga dilakukan pada tanggal 2 sampai 7 Mei 2023, dengan margin of error sebesar 2,82.

Memiliki kriteria responden minimal berumur 17 tahun ke atas atau sudah memenuhi syarat pemilih. Survei dilakukan di seluruh provinsi Indonesia.

"Kita melakukan cek dari 20% total sampel, setelah Lebaran dan setelah deklarasi batu tulis oleh PDI Perjuangan dan juga setelah ramai-ramainya situasi terhadap isu piala dunia U-20," kata Yunarto.