Charta Politika: 61% Pemilih Jokowi-Ma'ruf Amin di Pemilu 2019 Dukung Ganjar
- VIVAnews/Fikri Halim
VIVA Politik – Lembaga Survei Charta Politika Indonesia menyebut 61 persen pendukung Jokowi-Ma'ruf Amin pada Pemilu 2019 mayoritas mendukung Ganjar Pranowo di Pemilu 2024 mendatang. Hal tersebut berdasarkan hasil temuan survei Charta Politika pada tanggal 2 sampai 7 Mei 2023.
"Dari keseluruhan pemilih Jokowi-Ma'ruf, ternyata 61 persennya menyatakan memilih Ganjar Pranowo," ujar Direktur Eksekutif Charta Politika Indonesia Yunarto Wijaya dalam rilis survei yang diselenggarakan secara virtual, Senin, 15 Mei 2023.
Tren pemilih Ganjar Pranowo dianggap naik yang semula pada Bulan Februari sebanyak 57 persen dari pemilih Jokowi-Ma'ruf Amin memilih Ganjar.
"Ada 57 persen pemilih Jokowi-Ma'ruf yang memilih Ganjar pada bulan Februari. Dari awal memang ada kecenderungan pemilih Jokowi-Ma'ruf memang sudah memilih Ganjar," katanya.
Namun, lanjut Yunarto, pemilih Ganjar Pranowo sempat mengalami penurunan dan menjadi 49 persen. Hal tersebut karena adanya isu penolakan timnas Israel di Indonesia untuk berlaga dalam Piala Dunia U-20.
"Turun memang di angka 49 persen ini kita harus akui. Tentu saja memang hanya satu momentum yang terjadi pada saat itu terkait dengan isu Piala Dunia U-20," tuturnya.
Berdasarkan data survei itu, Ganjar Pranowo dianggap sebagai tokoh yang paling layak untuk meneruskan kerja Presiden Joko Widodo (Jokowi). Hal itu diperoleh dari survei terbaru terhadap responden yang memilih Jokowi-Ma’ruf Amin pada Pilpres 2019.
Dalam temuan hasil survei itu juga sebanyak 68 persen pemilih Jokowi-Ma’ruf memilih Ganjar. Kemudian yang memilih Prabowo sebesar 20,4 persen. Sedangkan yang memilih Anies hanya 8 persen
"Sebanyak 68 persen responden menilai Ganjar Pranowo sebagai tokoh yang paling mampu melanjutkan program-program Joko Widodo," pungkasnya.
Adapun survei Charta Politika dilakukan dengan metode wawancara tatap muka (face to face interview) dengan metode multistage random sampling. Responden survei berjumlah 1.220 dengan margin of error sebesar 2,82 persen.
Responden yang terlibat dalam survei berusia minimal 17 tahun atau sudah memenuhi syarat pemilih. Survei dilakukan di seluruh provinsi di Indonesia dengan quality control 20 persen total sampel. Survei diselenggarakan pada 2-7 Mei 2023.