Sikap JK Akan Memengaruhi Arah Koalisi Pasangan Capres-Cawapres, Kata Pengamat

Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto melakukan pertemuan dengan mantan wakil presiden Jusuf Kalla (JK) di kediaman JK, Jalan Brawijaya Raya, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa, 2 Mei 2023.
Sumber :
  • VIVA/Supriadi Maud

VIVA Politik – Dosen Komunikasi Politik Universitas Gadjah Mada (UGM) Nyarwi Ahmad mengatakan bahwa Jusuf Kalla memiliki tiga pengalaman berharga bagi para ketua umum partai, dari kiprahnya sebagai wakil presiden (wapres) untuk dua pemerintahan yang berbeda.

JK merupakan satu-satunya tokoh parpol di Indonesia yang pernah menduduki jabatan sebagai wapres dalam dua pemerintahan yang berbeda. Di era periode pertama pemerintahan Presiden SBY dan di era periode pertama pemerintahan Presiden Jokowi,” ujar Nyarwi dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Minggu, 7 Mei 2023.

Dengan demikian, kata Nyarwi, JK memiliki pengalaman dalam menyusun dan mengelola koalisi partai politik untuk mendukung pasangan calon presiden dan calon wakil presiden.

Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin bertemu Jusuf Kalla (JK)

Photo :
  • FB Muhaimin Iskandar

“Kedua, adalah pengalaman dalam memenangkan pertarungan Pilpres 2004 dan 2014,” tuturnya.

Selanjutnya adalah pengalaman JK dalam mengelola pemerintahan bersama presiden terpilih periode 2004-2009 dan 2014-2019.

“Tiga jenis pengalaman JK tersebut jelas menjadi pengetahuan yang berharga bagi para ketua umum partai yang saat ini masih galau untuk merumuskan blok koalisi yang solid,” ujar Direktur Eksekutif Indonesian Presidential Studies (IPS) itu.

Selain itu, ketiga pengalaman tersebut juga berguna untuk para ketua umum partai politik dalam menentukan pasangan capres-cawapres yang dapat mereka usung dan menangkan dalam kampanye Pilpres 2024.

Mantan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla bersama Anies Baswedan

Photo :
  • Istimewa

Oleh karena itu, meskipun saat ini JK tidak memiliki jabatan kuat di partai politik, sikap dan pendapat JK memiliki potensi untuk memengaruhi arah kebijakan politik yang akan diambil oleh Partai Golkar.

“Termasuk dalam menentukan arah koalisi maupun pasangan capres-cawapres untuk menghadapi pilpres mendatang,” kata Nyarwi. (ant)