Demokrat: Puluhan Jenderal Purnawirawan Malu Dengan Kelakuan Moeldoko
- Dok. Istimewa
VIVA Politik – Kepala Badan Komunikasi Strategis Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra, geram karena Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko masih terus berupaya untuk 'membegal' kepemimpinan Partai Demokrat yang saat ini dipimpin oleh Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY. Herzaky mengatakan, bersama partai Demokrat, terdapat puluhan Jenderal purnawiran dan mereka merasa malu atas sikap pensiunan Jenderal seperti Moeldoko.
"Bersama kami, Partai Demokrat, bersama Ketum AHY, ada puluhan jenderal purnawirawan yang merasa malu dengan kelakuan anda yang tidak patut dicontoh. Jenderal tapi jadi begal partai. Tidak menunjukkan teladan dan nilai-nilai ksatria sebagai seorang prajurit," kata Herzaky, dalam keterangannya, Rabu 5 April 2023.
"Malu dengan teman-teman partai baru yang bisa lolos verifikasi. Anda jenderal, KSP, tapi tidak mampu buat partai sendiri. Malah mau jadi begal partai orang," tambahnya
Dia juga menyoroti pernyataan Moeldoko yang mengaku tak mengetahui perihal upaya hukum peninjauan kembali (PK) ke Mahkamah Agung (MA) atas putusan kasasi sengketa kepemimpinan Partai Demokrat yang dimenangkan kubu Agus Harimurti Yudhoyono. Menurut Herzaky, bohong besar apabila Moeldoko tak mengetahui adanya permohonan PK itu.
"KSP Moeldoko jangan membohongi rakyat lagi. Mengaku tidak tahu apa-apa mengenai PK yang diajukannya. Dulu mengaku ngopi-ngopi saja, akhirnya terungkap siasat jahatnya melaksanakan KLB Ilegal. Kini, mau gunakan taktik yang sama? Mau membohongi rakyat lagi?," ujar Herzaky
Herzaky bahkan meminta Moeldoko untuk tegas apabila benar-benar tak mengetahui adanya pemohonan PK tersebut. Sebab dalam surat upaya hukum PK tersebut jelas terdapat tanda tangan Moeldoko.
"Atau, mau menuduh kuasa hukumnya memalsukan tanda tangan KSP Moeldoko? Buktikan kalau memang itu tanda tangan palsu. Tuntut kuasa hukumnya kalau melakukan tindakan pidana, memalsukan surat kuasanya," kata Herzaky
Jika Moeldoko haya diam dan tak beruat apa-apa, Herzay yakin Moeldoko tahu dan terlibat dalam upaya PK itu. "Kalau diam-diam saja, tidak mengambil tindakan keras ke kuasa hukumnya, jangan mengaku tidak tahu apa-apa mengenai pengajuan PK-nya," ujarnya