Elektabilitas NasDem Naik Pasca Deklarasi Dukung Anies, PKS-Demokrat Anjlok
- VIVA/M Ali Wafa
VIVA Politik – Litbang Kompas merilis hasil survei terbaru terkait elektabilitas partai politik jelang Pemilu 2024. Dalam survei yang dilakukan pada Januari 2023 itu, elektabilitas Partai NasDem mengalami kenaikan. Partai yang dipimpin Surya Paloh itu mendapat raihan elektoral senilai 7,3 persen.
Angka tersebut meningkat 3 persen. Sebab, dalam survei sebelumnya, NasDem hanya memperoleh elektabilitas 4,3 persen. Peningkatan itu terjadi setelah NasDem mendeklarasikan dukungan dan mengusung Anies Baswedan sebagai capres 2024.
Namun, penurunan elektabilitas dialami partai lain yang mengusung Anies, yakni Demokrat dan PKS. Dalam survei terbaru, Demokrat memperoleh elektabilitas 8,7 persen. Jumlah itu turun 5,3 persen dari 14 persen pada survei sebelumnya.
Kemudian penurunan elektabilitas juga dialami PKS dari 6,3 persen menjadi 4,8 persen. Survei Litbang Kompas juga mencatat elektabilitas PDI-P berada di angka 22,9 persen.
Elektabilitas partai yang dipimpin Megawati Soekarnoputri itu meningkat 1,8 persen ketimbang survei yang sama pada Oktober 2022.
Kemudian Partai Gerindra memperoleh elektabilitas 14,3 persen. Angka itu menurun 1,9 persen ketimbang jajak pendapat Oktober 2022, yaitu sebesar 16,2 persen.
Selanjutnya ada Partai Golkar memiliki elektabilitas 9 persen, naik 1,9 persen dibandingkan survei sebelumnya, yaitu 7,9 persen.
Adapun survei berlangsung 25 Januari hingga 4 Februari 2023, dengan melibatkan 1.202 responden dari 38 provinsi di Tanah Air. Sampel dipilih secara acak dengan metode sistematis bertingkat, dan survei dilakukan dengan wawancara tatap muka.
Menggunakan metode tersebut, jajak pendapat memiliki tingkat kepercayaan 95 persen, serta margin of error kurang lebih 2,83 persen.
Berikut elektabilitas parpol berdasar hasil survei Litbang Kompas:
PDIP 22,9 persen
Gerindra 14,3 persen
Golkar 9 persen
Demokrat 8,7 persen
NasDem 7,3 persen
PKB 6,1 persen
PKS 4,8 persen
Perindo 4,1 persen
PPP 2,3 persen
PAN 1,6 persen
Hanura 0,5 persen
PBB 0,5 persen
PSI 0,5 persen
Lainnya 0,5 persen
Tidak tahu/rahasia 16,8 persen.