Kepala BRIN Sudah Konsultasi dengan Megawati soal Desakan DPR untuk Dicopot

Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Laksana Tri Handoko
Sumber :
  • Dokumentasi BRIN

VIVA Politik – Komisi VII DPR RI mendesak pemerintah untuk mencopot Laksana Tri Handoko sebagai Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Tri Handoko merespons santai desakan pencopotan dirinya itu. 

"Kalau dicopot kan namanya juga usulan ya monggo, itu kan namanya kan ranah dan keputusan ranah politik dari anggota ya. Jadi boleh-boleh saja, enggak apa-apa," ujar Tri Handoko kepada wartawan, Jumat, 10 Februari 2023. 

Tri Handoko mengatakan dirinya akan menerima pencopotan tersebut jika menjadi keputusan dari Presiden Joko Widodo. Sebab, dirinya ditunjuk sebagai Kepala BRIN juga atas keputusan dari Jokowi.

Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Laksana Tri Handoko

Photo :
  • brin.go.id

"Tapi kan ya, kalau saya kan ikut saja. Tergantung Pak Presiden, kan saya diangkat dengan kepres, ya diberhentikan dengan kepres juga," jelasnya.

Mengenai dengan desakan pencopotan ini, Tri Handoko juga menyebut telah bertemu dengan Ketua Dewan Pengarah BRIN Megawati Soekarnoputri. Megawati, katanya, juga merespons santai desakan pencopotan dirinya sebagai Kepala BRIN. Sebab, desakan pencopotan merupakan hal yang lumrah terjadi di dunia politik.

"Sudah [bertemu Megawati], kan memang sering ketemu. [Megawati] responsnya biasa saja, kan namanya juga dinamika, kalau di DPR itu biasa," katanya.

Anggota Komisi VII DPR Mukhtarudin menyampaikan selama dua tahun terakhir setelah terbentuknya BRIN, masih banyak persoalan. Menurut politikus Golkar tersebut, permasalahan itu bukan hanya di internal BRIN melainkan juga hubungan antar periset.

Ketua dewan pengarah Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Megawati Soekarnoputri.

Photo :
  • Biro Pers, Media dan Informasi Sekretariat Presiden

Mukhtarudin juga menduga banyak tindakan yang tak profesional dilakukan BRIN. "Kami Komisi VII DPR juga mendesak pemerintah untuk segera menggantikan Kepala BRIN, mengingat berbagai persoalan yang ada di lembaga tersebut tidak kunjung selesai," ujarnya.