Jokowi Dapat 'Rapor Merah' dalam Isu Kesejahteraan Petani, Buruh, dan Nelayan, Menurut LSI
- ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
VIVA Politik – Lembaga survei Denny JA melakukan survei terhadap kepuasan kinerja Pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Maruf Amin, yang dilakukan tanggal 4 sampai 15 Januari 2023 dan riset kualitatif dengan 1.200 responden di 34 Provinsi di Indonesia.
Metode yang digunakan wawancara dilaksanakan secara tatap muka (face to face interview) dengan margin of error (Moe) sebesar +/- 2.9 persen.
Peneliti LSI Denny JA Ardian Sopa menjelaskan kepuasan kinerja pemerintah bisa dibuat dalam kategori rapor biru dan rapor merah. Menurut dia, rapor biru jika yang puas (puas + sangat puas) lebih besar dibandingkan yang tak puas (tak puas + sangat tidak puas).
“Rapor merah jika yang puas (puas + sangat puas) lebih sedikit dibandingkan yang tak puas (tak puas + sangat tidak puas),” kata Ardian di Kantor LSI Denny JA pada Selasa, 7 Februari 2023.
Menurut dia, ada delapan rapor biru pemerintahan Jokowi. Tiga tertinggi rapor biru pemerintahan Jokowi adalah dalam isu sosial budaya dengan kepuasan sebesar 83.6 persen, isu keamanan dengan kepuasan sebesar 73 persen, dan isu internasional sebesar 72.4 persen.
“Rapor biru pemerintahan Jokowi yang lain adalah, dalam isu kesejahteraan guru dan PNS sebesar 61.3 persen, isu ekonomi sebesar 59.4 persen, isu menyediakan sembako sebesar 58.6 persen, isu politik sebesar 54.3 persen, dan isu penegakan hukum sebesar 53.8 persen,” katanya.
Kemudian, Ardian mengatakan cuma ada tiga rapor merah pemerintahan Jokowi. Pertama, dalam isu kesejahteraan petani, buruh, dan nelayan. Kepuasan atas isu ini sebesar 42.6 persen. Ketidakpuasan atas isu ini sebesar 51.4 persen. Lebih banyak yang tidak puas dibandingkan denga yang puas.
“Kedua, isu mengurangi kemiskinan. Kepuasan atas isu ini sebesar 41.5 persen. Ketidakpuasan atas isu ini 56.5 persen. Ketiga, isu membuka lapangan pekerjaan. Kepuasan atas isu ini 38.3 persen. ketidakpuasan atas isu ini sebesar 59.5 persen,” ujarnya.
Ia mengungkap perilaku pemilih antara partai besar (PDIP + Golkar + Gerindra) dibandingkan pemilih partai menengah (PKB + Demokrat + PKS + Nasdem), dibandingkan pemilih partai gurem (partai kecil + partai nol koma) terhadap kepuasan kinerja pemerintah Jokowi.
Dalam isu ekonomi, kepuasan pemilih partai besar sebesar 64.0 persen, kepuasan pemilih partai menengah sebesar 53.9 persen dan kepuasan pemilih partai gurem sebesar 50.7 persen. Pemilih partai besar yang paling tinggi kepuasannya, diikuti partai menengah, kemudian partai gurem.
Kemudian, kata dia, pemilih partai gurem umumnya lebih tidak puas dengan kinerja pemerintahan Jokowi dibandingkan pemilih partai menengah dan partai besar untuk aneka isu kinerja pemerintahan Jokowi.