Anies-AHY Tertinggi Voting Capres-Cawapres VIVA, Demokrat: Masyarakat Ingin Perubahan
- Dok. Demokrat
VIVA Politik – Hasil voting VIVA untuk pasangan capres-cawapres, menempatkan duet Anies Baswedan - Agus Harimurti Yudhoyono, sebagai yang tertinggi, dengan 3.320 suara. Jauh unggul di atas dari pasangan Ganjar Pranowo - Prabowo Subianto yang meraih 286 suara di urutan keempat.
Menanggapi hasil tersebut, Koordinator Juru Bicara Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra, mengatakan hasil itu mencerminkan keinginan masyarakat akan perubahan.
(Mau ikut voting capres-cawapres pilihanmu? Buka ini)
"Bagi kami, ini suatu bentuk aspirasi dari masyarakat. Keinginan masyarakat akan perubahan memang begitu besar. Anies-AHY sendiri merupakan dua tokoh yang dianggap representasi, mewakili perubahan. Karena itulah, menurut kami, wajar saja kalau masyarakat banyak mendorong pasangan ini bisa terwujud," jelas Herzaky, saat dikonfirmasi, Sabtu 4 Februari 2023.
Bagi Demokrat, tingginya pemilih yang mengusung duet Anies-AHY, bukan muncul baru-baru ini. Tetapi sudah setahun belakangan, masyarakat menginginkan Anies bisa berpasangan dengan AHY yang juga Ketua Umum Partai Demokrat itu.
"Sejak satu setengah tahun lalu, nama pasangan ini sendiri sudah banyak digaungkan publik di berbagai lapisan. Berbagai survei pun menunjukkan Anies-AHY merupakan salah satu pasangan terkuat," katanya.
Rekam Jejak Keberhasilan
Dijelaskan Herzaky, baik Anies dan AHY, sama-sama punya rekam jejak keberhasilan dalam memimpin. Anies memimpin Provinsi DKI Jakarta sebagai gubernur. Lalu pernah berkiprah di level nasional sebagai Mendikbud.
Sementara AHY, jelas Herzaky, jejak keberhasilannya adalah dalam memimpin Partai Demokrat dan melakukan konsolidasi organisasi tingkat nasional. Mengingat kader Demokrat berjumlah jutaan orang, dan ratusan ribu pengurus dari level pusat hingga ke tingkat desa atau kelurahan. Begitu juga anggota dewannya.
Juga Demokrat punya hampir ratusan kepala daerah, yang berhasil dikonsolidasikan oleh AHY dalam memimpin partai tersebut.
"Tetap tegar dan konsisten menyuarakan dan memperjuangkan aspirasi dan harapan masyarakat, terutama yang tak puas dengan kebijakan pemerintah, baik di parlemen maupun di ruang publik," jelasnya.
Herzaky juga memaparkan, di bawah AHY, Partai Demokrat mampu solid dan satu suara. Ditambah kepemimpinan AHY berlangsung di tengah situasi yang tidak mudah, situasi krisis dan ada upaya mengambil paksa partai yang di dalamnya turut digagas oleh Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY itu.
"Terbukti mampu memimpin di tengah situasi krisis akibat upaya pembegalan kepemimpinannya secara berulang kali oleh orang dekat kekuasaan. Apalagi, kini banyak rakyat yang rindu Indonesia ketika dipimpin kader utama Demokrat, Pak SBY," jelasnya.
Cawapres Tetap Diserahkan ke Anies
Meskipun publik menginginkan Anies Baswedan mengambil AHY untuk cawapres, seperti hasil voting VIVA tersebut, Herzaky mengatakan pihaknya sudah memutuskan. Dimana untuk posisi bakal cawapres yang akan mendampingi Anies, diserahkan ke Anies sendiri.
Tetapi pihaknya tetap berharap, bahwa AHY mendapat kepercayaan untuk menjadi cawapres tersebut.
"Namanya harapan, kita apresiasi dan perjuangkan. Hanya, Mas AHY dan Demokrat sudah sepakat untuk menyerahkan pemilihan bacawapres Koalisi Perubahan kepada bacapres," katanya.
Koalisi Perubahan yang digagas Partai Nasdem, Partai Demokrat, dan PKS, saat ini sudah resmi mengusung Anies Baswedan sebagai Capres 2024. Dengan begitu, ambang batas Presidential Threshold (PT), telah dicapai. Tinggal koalisi ini meresmikan koalisi mereka dan menentukan siapa cawapresnya. Selain AHY, beberapa nama yang mencuat termasuk Ahmad Heryawan atau Aher.