Cak Imin Sebut Perjanjian Prabowo Subianto-Anies Baswedan "Urusan Internal"
- VIVA/M Ali Wafa
VIVA Politik – Rumor tentang perjanjian politik yang diteken Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, eks gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Wakil Ketua Dewan Pembina Gerindra Sandiaga Uno santer terdengar akhir-akhir ini.
Dalam perjanjian politik itu, Anies Baswedan berjanji tidak maju sebagai calon presiden (capres) jika Prabowo dalam kesempatan yang sama untuk mencalonkan diri sebagai presiden.
Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar alias Cak Imin tidak bicara banyak saat disinggung soal perjanjian politik rekannya dalam Koalisi Indonesia Raya (KIR) itu. Kata Cak Imin, perjanjian politik merupakan urusan internal dari Prabowo maupun Anies Baswedan.
"Itu urusan internal kedua belah pihak ya, kita enggak tahu," ujar Cak Imin di acara Ijtima Ulama di hotel kawasan Jakarta Pusat, Kamis, 2 Februari 2023.
Muncul isu tentang perjanjian politik yang diteken Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, eks gubernur DKI Anies Baswedan, dan Wakil Ketua Dewan Pembina Gerindra Sandiaga Uno.
Perjanjian itu, kabarnya, dibuat jelang Pilkada DKI 2017 dan diproyeksikan untuk pencapresan. Isi perjanjian disebut Anies Baswedan tidak akan maju capres jika Prabowo dalam kesempatan sama siap nyapres.
Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad membenarkan ada perjanjian politik antara Anies dengan Prabowo. Tapi, ia tak bisa membeberkan detail isi perjanjian tersebut. Dia mengatakan, perjanjian itu bersifat internal dan bukan untuk konsumsi publik.
“Jadi, kalau ditanya apakah ada perjanjian? Ada. Tetapi isinya apa? Ya, kita enggak mau buka karena itu bukan konsumsi publik,” kata Dasco dikutip dari tvOnenews, Rabu, 1 Februari 2023.
Dia menegaskan perjanjian itu ada. Perjanjian itu bentuknya tertulis. Dia bilang perjanjian ditulis Fadli Zon. “Yang pasti itu memang ditulis oleh Pak Fadli, barangnya sekarang ada di saya," kata Dasco.
Sementara itu, perwakilan Anies Baswedan dalam Tim Kecil Koalisi Perubahan, Sudirman Said, membantah isi perjanjian bukan soal pencapresan.
Dia bilang perjanjian itu terkait pembagian beban biaya Pilkada dengan Sandiaga Uno. Maka itu, Sudirman menegaskan tak ada perjanjian politik antara Anies dengan Prabowo.
“Setahu saya tidak ada perjanjian antara Pak Anies dan Pak Prabowo. Karena memang tidak sempat menjajaki kemungkinan bersama-sama kan. Yang ada perjanjian utang piutang dan pembagian biaya kampanye antara Pak Anies dan Pak Sandi, itu saya baca,” kata Sudirman Said di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten dikutip dari tvOnenews, Selasa, 31 Januari 2023.
Dia menekankan isi perjanjian tersebut adalah saat Anies berhasil menangkan Pilkada DKI 2017, maka utang-piutang dianggap selesai. Kata dia, hal itu dianggap sebagai perjuangan bersama.
Pun, Sudirman kembali menekankan tak ada perjanjian soal maju capres antara Prabowo dan Anies. Dia mengaku jelang 2019, dirinya coba konfirmasi ke Anies langsung terkait bersedia maju jadi kontestan Pilpres 2019 atau tidak.