Saling Sindir, Anies Buat Tulisan di Baju dan Jokowi ke Sodetan Ciliwung
- Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden
VIVA Politik – Akhir pekan kemarin, bakal Capres 2024 dari Partai Nasdem, Anies Baswedan, mengunjungi Bandung. Beberapa rangkaian acara dalam rangka safari politik, dilakoni Anies. Yang menarik, mantan Gubernur DKI Jakarta itu menggunakan baju dengan bahasa Sunda, 'Abdi Nu Ngider Naha Anjeun Nu Keder'.
Arti langsung dari tulisan di baju tersebut, 'Saya yang Jalan-jalan Kenapa Anda yang Takut'. Walau tidak menjelaskan eksplisit, tetapi itu dinilai sebagai sindiran terhadap lawan-lawan politiknya.
Gayung bersambut. Selasa kemarin 24 Januari 2023, Presiden Joko Widodo mendatangi kelanjutan proyek Sodetan Ciliwung sebagai cara mengatasi banjir Jakarta. Proyek ini tidak berjalan alias mangkrak selama 6 tahun.
Jokowi terkesan dengan cara Pj Gubernur Heru Budi Hartono, yang bisa menuntaskan masalah pembebasan lahan, yang sepanjang 6 tahun tidak bisa dikerjakan. Artinya, itu selama Anies Baswedan menjabat Gubernur DKI. Sodetan Ciliwung memang menjadi atensi khusus Presiden ke Anies untuk dituntaskan sejak 2020, hingga bisa berfungsi pada 2022.
Pengamat politik, Ujang Komarudin mengatakan, dua peristiwa tersebut memang terlihat saling sindir politik.
"Ini peristiwa saling sindir ini antara Anies dengan pendukungnya dengan Jokowi dengan pasukannya," jelas Ujang, saat dihubungi, Rabu 25 Januari 2023.
Pesan politik terlihat jelas dari peristiwa yang saling sindir tersebut. Bahwa memang Jokowi tidak memberikan dukungannya terhadap Anies di Pilpres 2024.
Mensyiratkan bahwa memang jokowi tidak mendukung Anies, dia punya jagoan sendiri punya pilihan sendiri terkait capres dukungannya nanti.
Sehingga kata Ujang, cukup wajar ketika Anies menggunakan tulisan di baju itu sebagai sebuah sindiran terhadap lawan politiknya. Kemudian Jokowi dengan cara mendatangi proyek Sodetan Ciliwung yang tidak bisa diselesaikan saat Anies menjadi Gubernur DKI Jakarta.
"Itu sama-sama sindiran telak berbalas sindiran," kata pengajar politik Universitas Al Azhar Indonesia itu.
Sindiran Politik Hal Lumrah
Cara berpolitik dengan saling menyindir seperti ini, menurut Ujang sah-sah saja. Karena realitas politik di manapun akan terjadi saling sindir seperti antara Jokowi dan Anies ini.
"Memang dalam politik seperti itu yang terjadi. Sindiran dibalas sindiran. Yang penting jangan sampai saling fitnah," katanya.
Proses politik seperti ini, juga dijamin dalam konstitusi kita. Maka tidak ada yang salah. Tetapi tetap dalam koridor bahwa tidak membuat perpecahan di tengah-tengah masyarakat.
"Perbedaan itu, saling sindir itu, saling kritik itu, jangan sampai memecah belah mereka, kita juga. Karena persaingain pilpres itu keniscayaan. Saling mengkritik juga membuka ruang berdemokrasi. Saling sindir kalau masih dalam koridor yang wajar tidak masalah," jelasnya.
Sebelumnya, Anies akhir pekan kemarin melakukan safari politik ke Bandung Jawa Barat. Masyarakat tumpah ruah mengerebuti mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut. Itu bisa dilihat dari unggahan Anies di laman Instagram miliknya.
Di tengah keriuhan itu, ada yang menarik perhatian publik. Di kaos hitam yang digunakan mantan Rektor Universitas Paramadina itu, terpampang kalimat dalam Bahasa Sunda 'Abdi Nu Ngider Naha Anjeun Nu Keder'. Bila diterjemahkan secara langsung, maka itu berarti, 'Saya yang Jalan-jalan kenapa anda yang takut'.
Sementara itu, dalam kunjungannya ke proyek Sodetan Ciliwung, Presiden Joko Widodo, terkesan dengan kecepatan Penjabat Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono, melakukan pembebasan lahan pembangunan Sodetan Ciliwung yang telah mangkrak 6 tahun.
Hanya sebulan lebih diselesaikan Heru, hingga pengerjaan proyek untuk mengatasi banjir Jakarta, bisa kembali dilakukan. Presiden Jokowi mengatakan, proyek itu mangkrak 6 tahun karena terkendala pembebasan lahan.
(Terkendala) Pembebasan (lahan), tadi saya sampaikan. Saya juga kaget, dikerjakan oleh Pak Gubernur Heru, saya nggak tahu pendekatannya apa, tapi selesai. Makanya saya ke sini tadi karena sudah selesai," ujar Presiden Jokowi kepada wartawan, usai meninjau Sodetan Ciliwung, Selasa 24 Januari 2023.
"Saya melihatnya ini saling sindir satu sama lain itu, ya untuk mengkritisi masing-masing. Dari pihak Anies mengkritik lawannya dari pihak Jokowi tadi menyindir Anies. Saya melihatnya bahwa ini adalah peristiwa politik yang terjadi menghangat di tahun politik menjelang pilpres," jelas Ujang.