Di HUT PDIP ke-50, Megawati Juga Soroti Bahasa Daerah yang Mulai Punah

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri di HUT PDIP ke-50
Sumber :
  • Youtube PDIP

VIVA Politik – Tidak hanya masalah politik yang menjadi sorotan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, dalam pidatonya di HUT PDIP ke-50, Selasa 10 Januari 2023. Termasuk masalah bahasa daerah.

Megawati yang pidato di hadapan Presiden Joko Widodo dan sejumlah menteri termasuk Mendikbud Ristek Nadiem Makarim, menyoroti adanya bahasa daerah yang sudah punah.

Presiden RI ke-5 itu mengatakan, saat ini anak-anak lebih fasih untuk berbahasa asing. Tetapi justru bahasa daerah sebaliknya. 

"Bukan enggak boleh nanti saya di-bully, ibu Mega kurang opo kurang pinter. Tapi musti harus tahu juga dong bahasa Indonesia yang fasih, terus opo bahasa Jawa. Dan saya dengar juga bahasa daerah udah, karena BRIN to suruh bongkar-bongkar bahasa daerah yang punah sudah ada loh pak," kata Megawati, di JIExpo Kemayoran Jakarta, Selasa 10 Januari 2023.

Dirinya telah meminta, agar segera dicarikan kembali literaturnya agar berbagai bahasa daerah tetap terjaga. Megawati juga menyinggung persoalan ini kepada Menteri Nadiem.

"Pak Nadiem, mbok ya selain speak English gitu, ntar Ibu Mega dibilang norak deh Bu Mega. Bahasa Inggris-nya kayak Jowo. Kan ada yang wle wle wle gitu. Bahasa Inggris itu menunjukkan bahasa asing. Ya nggak apa-apa. Tapi mbok bahasa daerah dipertahankan," kata Megawati.

Dia mencontohkan dirinya belajar adat dan bahasa Jawa. Megawati pun mengatakan, dirinya bisa berbahasa daerah karena di Jawa Tengah. "Coba kalau Jawa Tengah Indonesia melulu enggak gathuk dah pie arep ngomong," katanya.

HUT ke-50 PDI Perjuangan dihadiri puluhan ribu kader partai dari berbagai penjuru daerah di Indonesia. Presiden Jokowi dan Wapres KH Maruf Amin, hadir.

Ada beberapa menteri juga hadir seperti Seskab yang juga mantan Sekjen PDIP Pramono Anung, Menteri PAN-RB Abdullah Azwar Anas, Menkumham Yasonna Laoly, Hasto Wardoyo, Bintang Puspayoga dan Hendar Prihadi, serta Ketua DPR RI Puan Maharani.