Sindir PDIP Dukung Proporsional Tertutup, PD: Beli Kucing dalam Karung
- VIVA/M Ali Wafa
VIVA Politik - Partai Demokrat (PD) mengkritik keras wacana kemungkinan Pemilu 2024 dengan kembali menggunakan sistem proporsional tertutup. Sekretaris Majelis Tinggi PD Andi Mallarangeng menyindir sistem tertutup seperti membeli kucing dalam karung.
Bagi Andi, dengan sistem proporsional tertutup sulit rakyat untuk mengenal wakilnya di parlemen. Sebab, bisa juga partai poltik atau parpol asal menempatkan kadernya yang tak kenal dengan daerah pemilihannya. Maka itu, sulit rakyat nanti menagih janji.
"Boro-boro menagih janji. Wong kenal saja barangkali nggak, itu orang mungkin ditempatkan di mana, orang dari mana ditempatkan dari mana, tidak kenal dengan daerahnya, rakyat juga tidak kenal," kata Andi dalam Apa Kabar Indonesia Malam tvOne yang dikutip VIVA pada Senin, 2 Januari 2023.
Dia mengkritik dalam proporsional tertutup maka dalam surat suara yang dipilih adalah tanda gambar. Menurut dia, yang dipilih kemungkinan tak mengakar di daerahnya.
"Itu lah yang dikatakan sebagai beli kucing dalam karung. Orang-orang ini tidak mengakar terhadap rakyatnya," ujar eks Menteri Pemuda dan Olahraga tersebut.
Menurut Andi, dalam proporsional tertutup maka yang jadi masalah adalah akuntabilitas dari orang-orang terpilih. Namun, ia bilang jika ada kelemahan dalam proporsional terbuka, bukan mundur ke belakang untuk menemukan solusinya.
"Tapi, maju ke depan. Kita masuk dalam sistem campuran. Distrik proporsional namanya seperti di Jerman. Lebih maju dalam konteks akuntabilitas. Nah, bukan kemudian mundur. Mau maju lagi ya sistem distrik, murni," jelas Andi.
Andi mengingatkan jika proporsional tertutup diterapkan maka seperti menciptakan oligarki partai. Ia menegaskan PD menolak wacana sistem tersebut.
"Itu yang kami tolak di Partai Demokrat. Mengapa? Kami ini sejak lama, apalagi dengan ketua umum AHY, selalu diberikan pesan dekat dengan Partai Demokrat, tugasnya mendekati rakyat," tutur Andi.
"Itu semuanya. Bukan kemudian dengan tanda-tanda gambar," lanjut Andi.
Tapi, dia menyindir tak masalah PDIP yang mendukung proporsional tertutup. Ia menyebut cara itu seperti mengambil hak-hak rakyat dalam menentukan pilihannya.
"Nanti dibandingkan dengan Partai Demokrat, yang menolak sistem tertutup. Yang menginginkan rakyat memilih langsung wakil-wakilnya untuk di parlemen. Apakah itu DPRD atau DPR RI," sebut Andi.