Bantah Isu PDIP Retak karena Puan Maharani, Adian Napitupulu Bilang "Golkar Harus Belajar dari Kita"
- ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
VIVA Politik – Elite Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Adian Napitupulu membantah tudingan Sekretaris Jenderal Partai Golkar Lodewijk F. Paulus yang menyebutkan bahwa PDIP retak akibat elektabilitas Ketua DPR RI Puan Maharani kalah jauh dari Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
Adian dengan tegas menyebutkan partainya selalu kompak dan solid di bawah komando sang Ketua Umum Megawati Soekarnoputri. Tidak terima dengan tudingan Lodewijk, Adian lantas menyebut Partai Golkar harus banyak belajar dari partainya.
“Ya, enggak benerlah, kita PDI Perjuangan kompak, terpimpin, semua menunggu arahan Ketua Umum; bahwa dalam banyak hal ada perbedaan melihat satu dua hal, biasa-biasa aja. Namanya juga demokrasi; mungkin Golkar harus belajar dari kita,” kata Adian kepada wartawan dikutip Sabtu, 24 Desember 2022.
Perbedaan pendapat dan pandangan, katanya, tidak akan membuat Partai PDIP pecah karena perbedaan itu merupakaan keniscayaan dalam demokrasi. Tak ada demokrasi tanpa perbedaan, katanya, tetapi perbedaan itu harus disikapi dengan bijaksana.
Dalam urusan penentuan capres dan cawapres, katanya, tidak pernah menjadi persoalan hingga membuat internal kubunya terpecah. Urusan capres dan cawapres mutlak menjadi keputusan Megawati, sebagaimana mandat Kongres PDIP. "Itu kewenangan di tangan Ketua Umum, dengan demikian clear semuanya, ujarnya.
Ketika berbicara pada Pembukaan Rapat Pimpinan Daerah II Partai Golkar Sumatera Utara di Kota Medan, Kamis, 22 Desember, Lodewijk Freidrich Paulus menyebutkan ada dua pola harus disiapkan untuk menghadapi pemilu serentak tahun 2024, yakni serangan udara dan serangan darat.
"Serangan udara dalam konteks politik, kita masang spanduk, baliho, kita pasang videotron, kita main di media sosial, kita main di lembaga survei--itu serangan udara," ujarnya.
Serangan udara memberikan dampak positif juga negatif bagi partai politik. Ia mencontohkan hasil survei dari antara Ganjar Pranowo dan Puan Maharani yang berdampak bentrok di internal PDIP.
"Sangat merusak dan sangat menyakiti, walaupun tidak menentukan kemenangan. Dampak serangan udara, tetangga kita PDIP. Saat seorang Ganjar surveinya tinggi dan seorang Puan surveinya rendah, apa yang terjadi? Bentrok di dalam dan sampai sekarang kita rasakan," katanya.