Anis Ingin Partai Gelora Beri Kejutan di Pemilu 2024 Seperti Maroko di Piala Dunia
- Partai Gelora
VIVA Politik – Partai Gelombang Rakyat Indonesia atau Gelora, resmi menjadi partai politik peserta Pemilu 2024. Partai yang digawangi Ketua Umum Anis Matta ini, mendapat nomor urut 7.
Dengan penetapan nomor urut partai oleh KPU pada Rabu malam tadi, Anis berharap Pemilu 2024 tetap diselenggarakan sesuai jadwal. Dimana telah ditetapkan, Pileg dan Pilpres adalah 14 Februari 2024.
"Saya ingin menyampaikan pesan kepada teman-teman di KPU khususnya, mudah-mudahan jadwal pemilu berjalan sesuai yang telah ditetapkan sebelumnya," kata Anis, dalam keterangannya, Kamis 15 Desember 2022.
Pemilu 2024 yang diselenggarakan sesuai jadwal, menurutnya penting dilaksanakan. Sehingga tidak boleh ada penundaan. Apalagi partai politik bersama penyelenggara, adalah garda demokrasi.
"Penyelenggara Pemilu bersama peserta Pemilu ini, adalah garda demokrasi di Indonesia. Kalau di Iran ada Garda Revolusi, sementara kalau di Indonesia, kitalah yang disini dianggap sebagai Garda Demokrasi," katanya.
Mantan Presiden PKS ini menyampaikan penghargaan tinggi kepada KPU, Bawaslu hingga DKPP, yang hingga proses ini berjalan terus bekerja keras melaksanakan pemilu.
Teladani Maroko di Piala Dunia
Setelah dinyatakan lolos sebagai peserta Pemilu 2024, Anis meminta para kadernya untuk meneladani semangat Timnas Maroko. Dimana negara tersebut berhasil menembus semifinal Piala Dunia Qatar 2022. Padahal negara dari benua Afrika itu, tidak masuk dalam hitungan dan juga pendatang baru. Tapi justru bisa memberi kejutan.
"Belajarlah dari Maroko, bagaimana menjadi petarung walaupun sebelumnya dianggap sebagai under dog. Karena posisi Partai Gelora, di sini sama seperti Maroko," jelas Anis.
Usul Hilangkan Nomor Urut
Dalam mengundian nomor urut yang digelar di halaman Gedung KPU malam tadi, dari Partai Gelora hadir para pimpinan dan kadernya. Selain Anis Matta, hadir juga eperti Sekretaris Jenderal Mahfuz Sidik hingga Wakil Ketua Umum Fahri Hamzah.
Anis Matta mengusulkan, agar pada pemilu selanjutnya tidak lagi menggunakan nomor urut. Bagi Wakil Ketua DPR RI 2009-2014 itu, yang perlu dikedepankan adalah narasi atau gagasan untuk membangun bangsa dan rakyat. Bukan pada nomor urut.
"Nomor urut sebenarnya tidak perlu, partai politik harus mengedepankan narasi, bukan mencari-cari alasan untuk mempertahankan nomor urut. Untuk pemilu selanjutnya, sebaiknya nomor urut dihilangkan saja," katanya.