Wakil Ketua DPR Respons Aksi Kekerasan KKB di Papua: Kami Harap TNI-Polri Segera Bergerak
- DPR
VIVA Politik – Aparat TNI dan Polri diminta bergerak cepat untuk menumpas kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Papua karena aksi kelompok itu sudah tidak bisa ditoleransi lagi menyusul pembunuhan pegawai Bank Papua dan seorang pengemudi ojek di sana.
“Tentunya kami mengharapkan bahwa TNI-Polri segera bergerak karena ini sudah tidak bisa ditolerir,” kata Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu, 14 Desember 2022.
Ketua Harian DPP Partai Gerindra ini mengatakan, aksi keji yang dilakukan oleh KKB di Papua tidak berkeperimanusian. Dia mengaku sangat prihatin sekalian berduka atas tindakan yang dilakukan oleh KKB Papua.
KKB pimpinan Kalenak Murib diduga menjadi pelaku penembakan yang menewaskan Demian Yumame (34 tahun), karyawan Bank Pembangunan Daerah (BPD) Papua, di Sinak, Kabupaten Puncak, Selasa, 13 Desember. Berdasarkan laporan, korban ditembak dari jarak dekat. Aparat keamanan di Sinak berupaya menangkap pelakunya.
Kalenak atau Yonis Murib merupakan narapidana yang kabur dari Lapas Kelas IIA Abepura, Kota Jayapura, pada 12 Juli 2021. Saat itu, ia tengah menjalani hukuman penjara selama 16 tahun karena terlibat penyerangan Polsek Pirime, Kabupaten Lanny Jaya, November 2012.
Bukan intelijen
Di Pegunungan Bintang, Provinsi Papua Pegunungan, KKB atau kelompok separatis bersenjata (KSB) menembak tiga orang warga sipil yang berprofesi tukang ojek. Aparat TNI memastikan para korban itu memang warga sipil, bukan aparat keamanan yang menyamar menjadi intelijen, sebagaimana klaim KKB.
"Tidak benar apa yang diungkap KSB pimpinan Nason Mirin bila ketiga korban adalah aparat keamanan yang bertugas sebagai intelijen. KSB berupaya memutarbalikkan fakta dengan menyatakan mereka adalah aparat keamanan yang bertugas sebagai petugas intelijen," kata Komandan Komando Resor Militer 172/PWY Brigadir Jenderal TNI J.O. Sembiring.
Ia menegaskan ketiga korban penembakan KSB murni berprofesi sebagai tukang ojek dan saat insiden terjadi mereka sedang menunggu penumpang. Saat insiden penembakan yang terjadi, Senin, 5 Desember, korban bersama enam orang rekan seprofesinya sedang menunggu penumpang di kampung Mangabib, Distrik Oksebang.
"Saat berada di pangkalan ojek, tiba-tiba KSB yang dipimpin Nason Mimin datang dan melakukan penyerangan dengan menembaki mereka sehingga tiga orang meninggal dan tiga orang lainnya berhasil diselamatkan warga setelah melarikan diri," ujar Sembiring.
Senjata pistol
Fakta tersebut, kata Sembiring, mementahkan klaim KSB karena keberadaan korban semata-mata untuk mencari nafkah buat keluarganya.
Mengenai senjata pistol yang disebut dibawa korban, dia dengan tegas menyatakan informasi itu tidak benar karena hal itu hanya cara KSB memutarbalikkan fakta sekaligus untuk menutupi kebiadaban dan membenarkan tindakan yang mereka lakukan.
Senjata jenis pistol yang dilaporkan KSB merupakan salah satu senjata organik milik TNI AD yang hilang saat Heli MI 17 milik Puspenerbad jatuh pada tahun 2019 di Kabupaten Pegunungan Bintang.
"Heli MI-17 yang jatuh tahun 2019 lalu membawa 11 senjata organik milik kru dan penumpang hilang yang terdiri dari tujuh senapan SS-1, tiga pistol dan satu GLM," katanya. (ant)