Ketua Joman Sebut Jokowi Terlihat Punya Beban: Ada Ketakutan
- Youtube The Economist
VIVA Politik – Ketua Relawan Jokowi Mania (Joman) Immanuel Ebenezer menyebut Presiden Joko Widodo belakangan terlihat seperti banyak beban dan ketakutan. Tidak seperti awal-awal menjabat Presiden, Jokowi selalu bersikap tanpa beban.
Menurut Noel, Presiden Jokowi di awal-awal jabatannya sering sekali menyampaikan bahwa dirinya adalah pemimpin yang tidak punya beban dan tidak takut dengan tekanan dari siapa pun.
"Ada sebuah kebanggaan saya dengan Presiden Jokowi, berkali-kali beliau menyampaikan beliau pemimpin yang tidak punya beban. Artinya dia tidak takut dengan siapa pun," kata Noel dalam sebuah diskusi 'Ngopi dari Sebrang Istana' yang dikutip Senin.
"Tapi belakangan ini saya melihatnya kaya ada ketakutan jadinya," sambung Noel
Noel mengungkapkan kebanggaannya kepada Presiden Jokowi karena klaimnya sebagai pemimpin yang tidak punya beban, sehingga tidak punya ketakutan apapun terkait dengan kebijakan-kebijakan pro rakyat.
"Ketika lihat kemari-kemari, saya khawatir punya ketakutan, saya enggak tahu ketakutannya dimana, mungkin ada yang bisa menjawab?" ujarnya
Meski tak gamblang menyebut apa yang membebani Presiden Jokowi, Ia menyebut beberapa relawan Jokowi yang sekarang ini tidak solid. Ada kelompok relawan yang mengusung 3 periode, ada yang tegak lurus ikut Jokowi soal capres, ada juga yang menawarkan sosok-sosok capres ke Jokowi.
"Relawan sebenarnya kan harus menjadi pengawal, watch dog, bukan kelompok partisan. Saya memposisikan sebagai relawan sekaligus watch dog, menjadi anjing penjaga Presiden dalam konteks kebijakan," ungkapnya
Sebelumnya, Noel juga mengkritik acara relawan Nusantara Bersatu di GBK beberapa waktu lalu. Menurutnya, aksi dengan memobilisasi massa bukan karakter dari Jokowi sebagai pemimpin yang sering turun ke bawah alias blusukan.
Ia bahkan menuding pihak-pihak yang mengatasnamakan relawan Jokowi itu hanya mencari proyek dengan gerilya politik.
"Sebetulnya sih kalau mau jujur relawan Jokowi sudah tidak ada lagi. Karena mereka sibuk dengan mencari uang buat event, mencari uang lewat event, dengan gerilya-gerilya politik. Jadi yang satu juga sibuk menciptakan Jokowi menjadi monster politik," ujarnya
Noel juga mengkritik pernyataan relawan Jokowi yang juga Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Benny Rhamdani soal 'siap tempur' saat bertemu Presiden Jokowi di GBK.
"Saya heran pejabat publik pendukung Jokowi bicara kuantitas, harusnya pakai kualitas dong. Pakai bahasa-bahasa diksi tempur, siapa yang mau ditempurin? Kita tidak pada posisi kampanye. Pada posisi ini kita beda pandangan," tegasnya