Minta Izin Tempur ke Jokowi, Benny Rhamdani: Kami Mayoritas, Bayangkan Kalau Bereaksi

Kepala BP2MI Benny Ramdhani.
Sumber :
  • Youtube tvOne

VIVA Politik - Nama Ketua Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Benny Rhamdani mencuat belakangan karena video viralnya yang minta izin tempur ke Presiden Jokowi terhadap rival politik. Benny mengatakan jika melihat video secara utuh, sebenarnya tak ada rahasia dan pemicarannya biasa-biasa saja.

Pentolan Barikade 98 itu juga meminta agar tak menginterpretasikan video potongan yang tak utuh tapi beredar di media sosial. Bagi dia, beredarnya potongan video itu, diduga ada upaya politisisasi yang ingin memutarbalikan substansi persoalan.

Dia menjelaskan setiap pertemuan dengan relawan, Jokowi selalu beri kesempatan bicara terutama masalah kebangsaan. Kata dia, Jokowi juga beri kesempatan relawan untuk menyampaikan kritik ke pemerintah.

Menurut dia, dalam momen pertemuan dengan Jokowi itu, dibahas juga persoalan negara seperti masalah hukum, sosial, ekonomi, bahkan nasib pegawai honorer.

"Saya kebetulan diberi kesempatan berbicara dimensi kebangsaan. Saya katakan Pak Presiden, situasi bangsa ini setelah pilpres 2019," kata Benny dalam Catatan Demokrasi tvOne yang dikutip VIVA pada Kamis, 1 Desember 2022.

Kepala BP2MI Benny Rhamdani (kanan).

Photo :
  • Ahmad Farhan Faris

Baca Juga: Benny Ramdhani Klarifikasi Video Viral Siap Tempur Lawan Rival Jokowi

Dia bilang publik mayoritas, tak hanya pendukung Jokowi tapi juga barisan pendukung Prabowo Subianto-Sandiaga Uno menginginkan rekonsiliasi nasional. Ia menekankan saat Prabowo-Sandi menyerahkan dirinya jadi pembantu presiden itu sebagai sikap negarawan yang harus dihormati. "Semangatnya pasti merah putih. Semangatnya merah putih nasional," ujar Benny.

Namun, ia menyinggung persoalannya masih ada pendukung militan Prabowo yang masih lakukan serangan kepada pemerintah. Padahal, Pilpres 2019 sudah selesai dan Prabowo telah gabung ke pemerintah. 

Dia menekankan pendukung militan Prabowo itu melempar serangan dengan cara menodai demokrasi, menabrak hukum, sumpah serapah, caci maki, hingga hoax yang mengadu domba.

"Saya ingin menjelaskan, saya ingin memberi pesan pertama kalau kami marah gemes, itu kemarahan banyak orang terhadap situasi ini. Nggak boleh ada kelompok masyarakat yang sok jagoan," jelas politikus Partai Hanura tersebut.

Benny mengatakan jangan seolah-olah kelompok itu memanipulasi demokrasi. Ia mengingatkan pertama agar pengalaman yang sudah berlalu seperti dugaan ancaman bunuh Ahok, penggal kepala, kafir, dan lainnya telah memunculkan kemarahan. Bagi dia, kemarahan dan kegemasan imbas peristiwa itu wajar.

"Yang kedua, pesannya saya katakan kami ini pemenang. Kami ini mayoritas, 55 persen loh yang dukung Pak Jokowi," tutur Benny.

Dia menambahkan merujuk survei terakhir buktikan kepuasan terhadap pemerintah 62 persen. Artinya, kata dia, pendukung Prabowo sekali pun sudah beri dukungan atas kerja-kerja pemerintah,

Relawan Nusantara Bersatu Benny Rhamdani viral minta izin tempur

Photo :
  • Twitter

Benny meminta membayangkan apa yang terjadi jika pihaknya yang mayoritas bereaksi menyikapi kelompok lawan politik.

"Nah, bayangkan kalau kami bereaksi, melakukan aksi-aksi perlawanan, ya bertempur di lapangan. Mereka lakukan demo, Kita demo tandingan. Mereka melakukan aksi, kita aksi tandingan. Apa yang terjadi dengan bangsa ini?" ujarnya. 

"Saya sampaikan kepada Presiden, Presiden pasti paham apa yang pasti terjadi. Bangsa ini pasti bisa memprediksi apa yang terjadi. Situasi chaos sosial terjadi," jelas Benny.

Maka itu, ia menekankan agar publik melihat usulan pihaknya dalam penegakan hukum. Benny juga sudah mengatakan hal ini langsung kepada Jokowi. "Respons Presiden mengatakan penegakan hukum oke," katanya.

Dia mengatakan setiap pihaknya menyampaikan kemarahan dan kegemasan, Jokowi juga memberikan jawaban,

"Apa jawaban Presiden? Ini Presiden paling sabar di dunia. Sabar, saya aja Presiden bisa sabar, mengapa kalian relawan tidak bisa sabar," tutur Benny menirukan omongan Jokowi.