Setuju dengan Jokowi, Partai Garuda: Politisasi Agama Hanya Hasilkan Kerusakan
- Tangkapan layar Youtube Sekretariat Presiden
VIVA Politik - Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengingatkan agar para bakal isu politisasi agama di Pemilu 2024. Bangsa Indonesia disebut sudah merasakan dampak politisasi agama tersebut.
Menanggapi itu, Wakil Ketua Umum DPP Partai Garuda Teddy Gusnaidi setuju dengan pernyataan Jokowi. Dia menyampaikan bahwa politisasi agama itu jelas ada dan memang terjadi.
"Dampak dari politisasi agama hanya menghasilkan kerusakan. Selain masyarakat menjadi terbelah dan bermunculan ajaran-ajaran sesat, juga produk politisasi agama menghasilkan produk gagal," kata Teddy, dalam keterangannya, Rabu, 23 November 2022.
Bagi Teddy, insiden politisasi agama yang terjadi mesti jadi pelajaran agar tak terulang kembali. Pun, dia berharap ke depan agar para calon di Pilpres, Pileg, dan Pilkada harus punya sikap.
Menurut dia, sikap itu bisa dengan cara mengutuk secara terang-terangan kelompok tersebut. Lalu, menolak keras saat kelompok tersebut memproklamirkan mendukung mereka.
"Jika ada calon yang menerima saja, artinya mereka mendukung kelompok tersebut. Itu pasti," jelas Teddy.
Dia bilang calon yang menerima bahkan bekerjasama dengan kelompok pengusung politisasi agama dapat dipastikan calon yang tak memiliki kemampuan. Dengan cara itu, sebagai strategi mereka dipilih.
"Kita harus belajar dari pengalaman sebelumnya, seperti yang diingatkan Presiden Jokowi," tuturrnya.
Lebih lanjut, dia mengatakan hanya calon yang tak punya prestasi dan kemampuan yang biarkan bekerja sama dengan kelompok memainkan politisasi agama. "Dan, kita sudah merasakan dampak buruk akan hal itu," ujar Teddy.
Presiden Jokowi sebelumnya mengingatkan para capres dan cawapre untuk tak memainkan isu politisasi suku, agama, ras dan antargolongan (SARA) di Pemilu 2024. Dia mengatakan cara itu hanya membuat kondisi panas.
Jokowi mengatakan demikian karena bangsa Indonesia sudah merasakan dampak politisasi agama tersebut.
“Jangan sampai panas apalagi membawa politik-politik SARA--jangan! Politisasi agama, tidak, jangan! Setuju? Kita sudah merasakan dan itu terbawa lama--hindari ini,” kata Jokowi saat menghadiri Munas ke-17 Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) di Kota Solo, Senin, 21 November 2022.