Digeruduk Kader PDIP, Desmond: Bicara Statement, Bukan Sesuatu yang Salah

Ahmad Sahroni (kiri) dan Desmond Mahesa, dua Wakil Ketua Komisi III DPR RI
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

VIVA Politik - Wakil Ketua Komisi III DPR RI Fraksi Partai Gerindra, Desmond Junaidi Mahesa menyampaikan masalah dirinya dengan kader PDIP sudah selesai. Desmond sebelumnya digeruduk kader PDIP karena pernyataannya yang diduga menghina Presiden pertama RI Sukarno dan keluarga besar PDIP.

Dia mengaku sudah meminta maaf saat didatangi Kader PDIP di Purworejo, beberapa hari lalu. "Sudah clear," kata Desmond ditanyai awak media di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, 14 November 2022.

Desmond merasa ucapanya sebelumnya itu muncul secara tidak sopan. Maka itu, Dia langsung memohon maaf atas pernyataannya tersebut.

"Saya merasa itu muncul tidak sopan, saya minta maaf," ujarnya.

Meski demikian, ia menekankan jika pernyataannya itu sebenarnya tidak ada yang salah. "Tapi, bicara statement, bukan sesuatu yang salah," ujarnya.

Desmond Mahesa saat digeruduk massa kader PDIP di Purworejo, Jawa Tengah.

Photo :
  • tvOne-Eddy Suryana

Sebelumnya, viral video Desmond digeruduk massa kader PDIP. Pernyataan Desmond diduga memancing amarah kader PDIP lantaran dianggap menghina Sukarno atau Bung Karno

Permohonan maaf itu langsung disampaikan Wakil Ketua Dewan Pembina Gerindra itu saat digeruduk massa kader PDIP di Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, Kamis 10 November 2022. 

Rombongan kader PDIP yang dikomandoi Ketua DPC PDIP Purworejo, Dion Agasi Setiabudi menyatakan tak terima dengan ucapan Desmond. Kebetulan saat itu, Desmond bersama rombongan Komisi III DPR RI ke Purworejo ini dalam rangka untuk memonitor situasi di Desa Wadas, Kecamatan Bener.

“Saya meminta maaf atas tidak berkenannya atas statement saya, yang sepenuhnya bukan statement saya,” kata Desmond dalam sebuah video.

Menurut Desmond, kata-katanya salah ditafsirkan di media-media. Dia pun menyampaikan meminta maaf jika pernyataannya membuat keluarga besar PDIP marah dan kecewa.

“Itu output dari tulisan wartawan. Maka kesalahan-kesalahan yang membuat keluarga besar PDIP kecewa saya memohon maaf,” tutur Desmond.

Dalam rekaman video itu juga, salah seorang simpatisan PDIP kemudian menyela omongan Desmond. Menurut dia, Bung Karno bukan hanya milik PDIP. “Bung karno bukan hanya milik PDI Perjuangan, Bung,” kata salah satu simpatisan.

Desmond sebelumnya mengatakan bahwa permintaan PDIP terlalu mengada-ngada agar negara meminta maaf kepada Presiden Sukarno buntut TAP MPRS Nomor 33 Tahun 1967. 

“Kalau Sukarno direhabilitasi itu namanya mengada-ada,” kata Desmond beberapa waktu lalu.

Menurut Desmond permintaan itu muncul karena pemerintah saat ini adalah bagian dari keluarga Sukarno. Terlebih, kata dia, Presiden Jokowi juga merupakan petugas partai yang dipimpin Ketum PDIP Megawati Sukarnoputri sebagai putri Presiden RI Bung Karno.

“Kalau Jokowi kan cuma petugas partai. Jadi, melaksanakan maunya Megawati habis itu negara minta maaf lagi sama Sukarno,” ujarnya.