Pengamat: Ganjar Siap Nyapres Kiranya Frustrasi karena Tak Ada Kepastian di PDIP
- Istimewa
VIVA Politik - Manuver Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang menyatakan siap nyapres 2024 jadi sorotan. Padahal, PDI Perjuangan (PDIP) belum menentukan sikap karena masih menunggu instruksi Ketua Umum Megawati Soekarnoputri.
Pengamat komunikasi politik Universitas Esa Unggul Jamiluddin Ritonga menganalisa peluang Ganjar diusung Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) lebih besar daripada PDIP. Menurut dia, dinamika itu karena merujuk Musda dan Muswil PPP serta PAN yang memunculkan Ganjar sebagai bakal capres.
"PDIP sendirinya tampaknya lebih condong mengusung Puan Maharani. Karena itu, keputusan Ganjar untuk nyapres kiranya sebagai frustrasi Ganjar karena tidak ada kepastian di PDIP," kata Jamiluddin, dalam keterangannya yang dikutip pada Kamis, 20 Oktober 2022.
Baca Juga: Ganjar Pranowo Siap Maju Capres 2024
Bagi dia, manuver Ganjar karena ingin beri sinyal kepada partai lain bahwa dirinya siap nyapres. Ia berpendapat Ganjar berharap KIB akan mempertimbangkannya menjadi capres. Tapi, jadi capres di KIB juga penuh liku terutama restu dari Golkar.
"Namun demikian, peluang Ganjar jadi capres di KIB tampaknya kecil. Kalaupun ia diusung di KIB hanyalah menjadi cawapres. Sebab, Golkar sudah menetapkan Airlangga Hartarto sebagai capres," jelas Jamiluddin.
Baca Juga: Ganjar Siap Jadi Capres 2024, Hasto: Itu Hasil Pendidikan Kaderisasi PDIP
Keluar dari PDIP
Menurut Jamiluddin, kesiapan Ganjar maju sebagai capres tentu membawa implikasi baginya di PDIP. Bagi dia, secara moral Ganjar seharusnya keluar dari PDIP.
"Sebab keinginan nyapres Ganjar bukanlah keputusan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri," kata Jamiluddin.
Dia menilai omongan Ganjar siap nyapres sudah melawan keputusan PDIP. Sebab, PDIP sudah memberi hak prerogatif kepada Megawati untuk memutuskan capres 2024 yang akan diusung.
Pun, dia menganalisa jika Ganjar tak mundur maka ada kemungkinan Megawati akan beri sanksi tegas. Megawati bisa jadi mungkin akan memecat Ganjar karena sudah mendahului keputusannya.
Bagi dia, keputusan Ganjar siap nyapres diduga karena sudah ada sinyal dari partai lain. Ia bilang partai tersebut belum bisa deklarasikan Ganjar karena secara moral tidak etis karena masih menjadi kader PDIP.
"Partai lain tentunya memang menunggu adanya sanksi dari dari PDIP terhadap Ganjar. Dengan begitu, partai lain itu akan bebas mendeklarasikan Ganjar menjadi capres," tuturnya.