Bawaslu Sebut Kecurangan dalam Pemilu Mustahil Dihilangkan

Ketua Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Rahmat Bagja memberikan keterangan kepada media usai mengikuti Sarasehan Kebangsaan di Universitas Brawijaya, di Kota Malang, Jawa Timur, Selasa, 19 Juli 2022.
Sumber :
  • ANTARA/Vicki Febrianto

VIVA Politik – Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) RI berupaya mereduksi kecurangan-kecurangan dalam pelaksanaan pemilu tahun 2024.
 
"Hadirnya Bawaslu itu untuk mereduksi kecurangan. Nah, kita menjaga semua agar on the track (sesuai aturan)," kata Ketua Bawaslu RI Rahmat Bagja dalam diskusi Dialektika Demokrasi bertajuk 'Benarkah Pemilu 2024 Akan Curang?' di Komplek Parlemen, Jakarta, Kamis, 29 September 2022.
 
Dia mengatakan, kecurangan dalam pemilu "tidak mungkin dihilangkan, itu hal yang mustahil; pasti ada kecurangan karena kompetisi begitu kompetitif". Namun, Bawaslu hadir untuk mengurangi kecurangan saat pelaksanaan pesta demokrasi itu.

Ilustrasi pemilu.

Photo :
  • VIVA.co.id/Anhar Rizki Affandi

Menurut dia, ada beberapa pelanggaran yang kerap kali dilakukan partai politik, antara lain kampanye di tempat keagamaan, kampanye di tempat pendidikan, dan politik uang atau "money politic".

"Kalau politik uang pada tahun ini, kayaknya enggak mungkin karena membutuhkan biaya yang besar," ujarnya.

Dia menambahkan Bawaslu akan mengintensifkan pengawasan pada masa kampanye, akhir kampanye, dan tiga hari sebelum pemungutan suara karena parpol biasanya akan "meyakinkan" para pemilihnya untuk memilih salah satu partai atau salah satu pasangan calon.

Dua siswa Sekolah Menengah Atas memperhatikan gambar partai politik peserta pemilu 2019 di Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Barat, Bandung, beberapa waktu lalu (Foto ilustrasi)

Photo :
  • ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi

Bawaslu tidak mempermasalahkan bila para politikus saling mengkritik karena itu merupakan hal yang wajar menjelang pesta demokrasi seperti ini. Dia mempersilakan para kontestan saling mengkritik "asal tidak menyinggung politisasi SARA".