Pasek: Pemilu Jujur Parameternya Jangan Anak Bisa Nyalon atau Tidak

Ketua Umum Partai Kebangkitan Nusantara (PKN), I Gede Pasek Suardika
Sumber :
  • VIVA/Yeni Lestari

VIVA Politik – Ketua Umum DPP Partai Kebangkitan Nusantara atau PKN, Gede Pasek Suardika, menilai pernyataan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY bahwa dia turun gunung karena ada tanda-tanda pemilu tidak jujur, terlalu prematur.

Pasek yang juga pernah menjadi pengurus pusat Partai Demokrat era Ketua Umum Demokrat Anas Urbaningrum ini menilai, belum bisa dikatakan saat ini pemilu tidak jujur.

"Kalau soal Pemilu 2024 akan jujur atau tidak maka itu belum bisa dinilai saat ini. Tetapi ukuran jujur atau tidak itu jangan menggunakan parameter anak bisa nyalon atau tidak di pilpres dengan menjual atas nama rakyat. Kurang pas," kata Pasek kepada VIVA, Selasa 20 September 2022.

SBY Harusnya Perjuangkan PT 0 Persen

SBY menghadiri Rapimnas Partai Demokrat 2022 di JCC, Senayan.

Photo :
  • Istimewa

Seperti diketahui, nama Ketum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY, disebut-sebut akan berlaga di Pilpres 2024. Namun tetap harus melalui koalisi, karena Partai Demokrat tidak memenuhi syarat ambang batas pengajuan capres-cawapres atau Presidential Threshold (PT).

Pasek mengatakan, seharusnya SBY dan Partai Demokrat memperjuangkan ambang batas pengajuan capres-cawapres 0 persen. Sedangkan sekarang syarat mengacukan capres-cawapres harus memenuhi 20 persen kursi dan 25 persen suara. Maka dari itu, jika ini diperjuangkan, menurut Pasek  dengan begitu tak perlu mengeluh lagi.

"Kalau sekarang kan sumber masalah 20 persen kursi atau 25 persen suara yang menjadi penyebabnya. Bukan parameternya urusan anak bisa nyalon atau tidak," jelas mantan Ketua Komisi III DPR ini.

Namun dia berharap ke depannya AHY tetap bisa untuk diusung. Alasan Pasek, agar pasangan capres-cawapres yang bertarung bisa 4 pasangan. "Agar rakyat bisa punya banyak pilihan. Masih ada waktu bekerja untuk para partai pengusung," katanya.