Elite PKS Bikin Aksi Flashmob, Wakili Suara Rakyat Tolak BBM Naik

Koordinator lapangan aksi PKS tolak BBM subsidi di Palembang, Ahmad Kamil.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Sadam Maulana

VIVA Politik - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menjadi partai politik yang gencar menolak kebijakan pemerintah menaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi. Selain aktif menolak di parlemen, PKS juga menyampaikan penolakan dengan menggelar aksi simpatik flashmob di sejumlah wilayah seperti di Palembang, Sumatera Selatan.

Di Palembang, aksi ini berlangsung di Monumen Perjuangan Rakyat (Monpera), Sabtu, 10 September 2022. Aksi ini diikuti ratusan massa kader PKS. Hadir pula Wakil Ketua Komisi V DPRD Sumatera Selatan dari Fraksi PKS, Mgs Syaiful Padli, didampingi elite PKS lainnya.

Pantauan VIVA, aksi berjalan kondusif dengan di kawal petugas kepolisian Polrestabes Palembang. Aksi ini juga tak sampai mengganggu arus lalu lintas. Tak ada kemacetan di ruas Jalan Merdeka dan sekitarnya imbas dari demo tersebut.

Demo Tolak Kenaikan Harga BBM

Photo :
  • VIVA/M Ali Wafa

Koordinator lapangan, Ahmad Kamil, terus menyuarakan aksinya melalui toa pengeras suara menolak kenaikan harga BBM. Orasi ini disambut teriakan semangat dari massa yang mendukung penolakan sambil membawa spanduk bertuliskan PKS menolak kenaikan harga BBM bersubsidi.

"PKS turun ke lapangan menggelar aksi simpatik flashmob  menolak kenaikan harga BBM. Kita berdiri bersama rakyat untuk menyuarakan hati rakyat dalam struktur ke pemerintah. Sehingga harga BBM bisa turun," kata Ahmad Kamil.

Menurut Kamil, aksi tidak akan berhenti sampai di sini. Kata dia, DPD PKS Palembang akan kembali melakukan aksi simpatik flashmob menolak kenaikan harga BBM bersubsidi di Bundaran Air Mancur Masjid Agung.

"Nantinya, juga massa yang hadir akan lebih banyak, mencapai 1.000 orang," ujarnya.

Kebijakan Pemerintah yang menaikkan harga BBM jenis Pertalite, Pertamax, hingga Solar menuai penolakan. Pengumuman kenaikan itu diberlakukan mulai 3 September 2022, sejak pukul 14.30 WIB.

Perubahan harga BBM meliputi jenis Pertalite subsidi, dari yang sebelumnya Rp7.650 per liter, naik menjadi Rp10.000 per liter. Sementara, untuk Pertamax non subsidi dihargai Rp14.500 per liter, naik Rp2.000 dari tarif sebelumnya. Demikian pula dengan Solar subsidi, dari Rp5.150 per liter menjadi Rp6.800 per liter.