Suharso Monoarfa Melawan Usai Diberhentikan dari Ketum PPP
- VIVA/M Ali Wafa
VIVA Politik – Suharso Monoarfa akhirnya angkat suara, terkait keputusan pemberhentian dirinya sebagai Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan atau PPP melalui Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) di Banten pada Senin dini hari, 5 September 2022. Suharso menegaskan dirinya masih sebagai ketua umum partai berlambang Ka’bah.
Hal itu disampaikan Suharso saat mendatangi acara bimbingan teknis (bimtek) PPP di sebuah hotel kawasan Jakarta Pusat pada Selasa, 6 September 2022. Suharso menyampaikan hal tersebut melalui video yang tersebar ke pesan berantai.
“Begini, saya masih ketua umum. Saya adalah Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan,” kata Suharso dikutip dari video yang beredar, Selasa 6 September 2022.
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas ini, sudah melakukan kalibrasi atas semua informasi yang disampaikan, dan mereka diberi kesempatan supaya tabayun. Dia juga menegaskan, jangan membawa-bawa nama Presiden Joko Widodo dalam persoalan ini.
“Jangan bawa-bawa nama lembaga-lembaga negara. Saya juga tidak sedang membawa nama Presiden dan membawa nama lembaga lembaga negara. Presiden tidak ikut campur dalam hal semacam ini,” jelas dia.
Tak Mau Konsolidasi, Minggir
Dalam kondisi Pemilu 2024 yang sudah sangat dekat ini, Suharso meminta agar seluruh elemen partai untuk melakukan konsolidasi. Dia meminta kepada kader partai yang tidak mau ikut barisannya, supaya minggir. Sebab, ia mengatakan partai ini tidak mau lagi berkonflik lantaran sudah lelah.
“Kita tidak ingin konflik lagi. Kita sudah lelah. Pemilu sudah dekat, kita harus konsolidasi. Yang tidak mau konsolidasi, minggir. Jangan memprovokasi hal-hal yang tidak benar. Sekali lagi, saya adalah Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan,” tegasnya.