Kecewa dengan AHY, Kader Demokrat Maros Mundur Massal
- Twitter @AgusYudhoyono
VIVA Politik - Ketua DPC Demokrat Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan Amirullah Nur Saenong menyatakan mundur darip partai besutan Agua Harimurti Yudhoyono (AHY). Mundurnya Amirullah sebagai ketua DPC ternyata dikuti 14 pimpinan anak cabang (PAC).
Amirullah mengaku saat ini dirinya sudah jadi anggota biasa bersama sejumlah pengurus. Dia menyebut Ketua DPC Maros saat ini sudah digantikan Pelaksana Tugas (Plt)
"Benar, saya sudah mundur bersama ketua-ketua (PAC) dan jajaran pengurus juga mundur. Intinya yang mundur itu semuanya orang yang saya bentuk pengurus dulunya. Dan, infonya itu sudah ada SK Plt-nya," kata Amirullah saat dikonfirmasi, Selasa 2 Agustus 2022.
Amirullah mengatakan 14 ketua PAC itu mundur karena kemauan masing-masing. Dia mengaku tak pernah meminta jajarannya itu mundur bersama.
"Mereka sendiri yang mundur itu. Mana bisa disuruh-suruh orang mundur. Mereka tidak pernah bertemu dengan saya, tiba-tiba saja mereka semua mengirimkan surat pengunduran diri. Padahal, saya juga sudah mundur," jelasnya.
Kemudian, ia juga menyebut 14 ketua PAC yang mundur masing-masing memiliki alasan. Kata dia, dari pengakuan sejumlah Ketua PAC mundur karena merasa sudah tidak nyaman lagi berada di Demokrat.
"Pengakuannya itu PAC-PAC ini merasa tidak nyaman mi. Jadi, mereka berpikir juga, disuruh lengkapi berkas (verifikasi parpol), sementara kalau dipikir apa kontribusinya sama kita," tuturnya.
Lantas, disinggung akan loncat ke partai lain,
Amirullah mengaku kemungkinan itu dilakukan. Dia menuturkan jika saat ini dirinya sedang membuka pintu untuk bergabung jadi kader partai lain.
"Yah, nantilah. Kalau ada yang beri kita coba. Lagian juga mereka yang 14 PAC semua tinggal menunggu petunjuk jika ada yang ajak pindah partai," jelas Amirullah.
Sementara, salah seorang Ketua PAC Demokrat di Kabupaten Maros, Joko Santoso mengaku ikut mundur dari jabatannya karena polemik musda Demokrat. Joko menilai musda yang digelar seharusnya dimenangkan Ilham Arief Sirajuddin (IAS) karena perolehan suaranya lebih tinggi dari Ni'matullah.
Namun, ia kecewa karena AHY malah memilih secara langsung Ni'matullah jadi Ketua DPD Demokrat.
"Intinya ada kekecewaanlah bagi kami. Kalau sudah tidak sejalan lebih baik kami mundur," tuturnya.
Sebelumnya, Musda Demokrat Sulsel digelar akhir tahun lalu melahirkan dua kandidat yang bersaing. Mereka yakni Ilham Arief Sirajuddin (IAS) dan ketua demisioner, Ni'matullah.
Keduanya memperebutkan 26 pemilih yang terdiri dari 24 suara DPC, 1 DPD, dan 1 DPP. Dari hasil Musda, IAS meraih 16 suara DPC. Adapun Ni'matullah hanya meraih 9 suara (8 DPC dan 1 DPD). Sementara, 1 suara DPP abstain.
Namun, AHY menilai musda tersebut belum sah. Kemudian, AHY akhirnya memutuskan Ni'matullah kembali terpilih menjadi Ketua DPD Demokrat Sulsel.